: [: ] .
Kyai Afifuddin menegaskan bahwa ihsan adalah derajat tertinggi dalam ibadah. Allah memerintahkannya demi kemaslahatan hamba itu sendiri, sebagaimana firman-Nya:
[: ]
"Dan jika kamu berbuat baik, (maka) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri." (QS. Al-Isra': 7)
Berbuat ihsan berarti memperindah ibadah dan amal sosial sehingga mendatangkan keberkahan. Dengan ihsan, Allah membuka kebaikan yang tidak bisa kita duga dari pintu mana saja ia datang.
Oleh karena itu, setiap amal yang disertai ihsan sejatinya adalah bentuk kasih sayang Allah terhadap hamba-Nya, sehingga dengan ihsan dapat menghidupkan ruh ibadah dan menjaga manusia dari kehancuran batin.
Penutup -- Menghidupkan Nilai Ihsan dalam Kehidupan Modern
Ayat ini menegaskan bahwa ihsan adalah jalan keselamatan dan keindahan hidup. Dalam konteks modern, berbuat ihsan berarti bekerja dengan profesionalitas, beribadah dengan keikhlasan, serta membantu sesama dengan niat karena Allah.
Infak yang disertai ihsan melahirkan keberkahan sosial; jihad yang disertai ihsan menumbuhkan ketulusan perjuangan; dan ibadah yang disertai ihsan menumbuhkan kedekatan ruhani dengan Sang Pencipta.
Sebagaimana dijelaskan Kyai Afifuddin Dimyathi, ihsan adalah;
" "
,yang artinya puncak spiritualitas Islam --- maqam yang mempertemukan keindahan amal dengan ketulusan hati. Maka, siapa yang berbuat ihsan, dialah yang paling dicintai Allah.
Berbuat ihsan bukan sekedar kebaikan kepada sesama, tetapi kesungguhan untuk menghadirkan Allah dalam setiap amal.