Mohon tunggu...
Moh Faizal Alvin
Moh Faizal Alvin Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa Teknik Informatika yang saat ini saya menjalani pendidikan di Kota Malang. Saya memiliki ketertarikan di beberapa sub bidang yang ada di dunia Teknik Informatika yaitu seperti Network Engineering, Rekayasa Perangkat Lunak, dan Pemrogaman Berbasis Web. Selain itu saya juga memiliki ketertarikan di bidang IoT.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bukan Sekedar Metode: Memilih Model Rekayasa Perangkat Lunak Yang Tepat Adalah Kunci Kesuksesan Proyek

14 Mei 2025   17:30 Diperbarui: 14 Mei 2025   17:30 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengaruh Pemilihan Metode Sumber: Ilustrasi AI

Pendekatan hybrid ini memungkinkan organisasi untuk memanfaatkan keunggulan dari berbagai model sambil meminimalkan kelemahannya. Namun, keberhasilan pendekatan ini tetap bergantung pada pemahaman yang mendalam tentang kekuatan dan batasan masing-masing metode.

Studi Kasus: Metode yang Salah Bisa Menggagalkan Proyek

Banyak kasus kegagalan proyek pengembangan perangkat lunak yang sebenarnya bisa dicegah jika metode yang tepat digunakan sejak awal. Salah satu contoh nyata adalah pengembangan sistem IT untuk sebuah rumah sakit yang menggunakan model Waterfall padahal kebutuhannya sering berubah. Akibatnya, sistem tidak sesuai harapan, butuh waktu lama untuk revisi, dan akhirnya ditinggalkan.

Sebaliknya, proyek startup yang mengembangkan platform marketplace justru berhasil karena menggunakan pendekatan prototyping untuk melakukan validasi cepat terhadap ide bisnisnya sebelum membangun sistem skala besar.

***

Pemilihan model dan metode dalam rekayasa perangkat lunak bukanlah keputusan sembarangan. Ia harus mempertimbangkan banyak faktor: kebutuhan pengguna, dinamika tim, kompleksitas proyek, hingga budaya organisasi. Kesalahan dalam memilih metode bisa berdampak besar pada biaya, kualitas, dan waktu pengembangan.

Sebagai praktisi maupun mahasiswa di bidang rekayasa perangkat lunak, kita perlu membekali diri dengan pemahaman mendalam terhadap berbagai metode dan model, bukan hanya dari sisi teori, tetapi juga bagaimana mereka bekerja di lapangan. Karena pada akhirnya, kesuksesan proyek bukan ditentukan oleh "metode paling keren", tapi oleh metode yang paling sesuai.

Referensi

Pressman, R. S., & Maxim, B. R. (2020). Software engineering: A practitioner's approach (9th ed.). McGraw-Hill Education. https://doi.org/10.1036/0078022126

Sommerville, I. (2016). Software engineering (10th ed.). Pearson. https://doi.org/10.1016/C2009-0-61115-6

Boehm, B. W. (1988). A spiral model of software development and enhancement. ACM SIGSOFT Software Engineering Notes, 11(4), 14--24. https://doi.org/10.1145/12944.12948

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun