Langkah terakhir dan terkadang juga menjadi tantangan terbesar adalah restu politik, karena pada hakikatnya pemimpin adalah semu jika tidak disertai aksi bersama dari semua pihak terlibat. Sejarah membuktikan bahwa mendukung seorang pemimpin yang bersih dan reformis saja tidak cukup untuk mempercepat pencapaian cita-cita bila dukungan politik masih minim. Nalar anti korupsi yang tertanaman di dalam setiap jiwa pemimpin harus bisa disebarkan kepada segenap pihak-pihak terlibat, khususnya kepada masyarakat. Sehingga pada akhirnya akan terwujud Indonesia  yang bebas korupsi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!