Mohon tunggu...
Mohammad Faiz Attoriq
Mohammad Faiz Attoriq Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Kontributor lepas

Penghobi fotografi domisili Malang - Jawa Timur yang mulai jatuh hati dengan menulis, keduanya adalah cara bercerita yang baik karena bukan sebagai penutur yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mendidik Orangtua Tidak Memaksa Anak jadi PNS

2 Mei 2023   08:45 Diperbarui: 2 Mei 2023   14:42 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keluarga juga perlu terdidik, bukan hanya anak. (Unsplash.com/Naassom Azevedo)

Mengapa? Kita perlu sepakat bahwa anak adalah peniru yang ulung, apa yang mereka lakukan tergantung pada sifat orang tuanya.

Fenomena anak disuruh menjadi PNS

Sudah menjadi konsumsi publik jika kebanyakan generasi muda menjadi PNS bukan kehendak mereka sendiri, melainkan tuturan orang tua.

Faktor pertama adalah karena orang tua yang berprofesi sebagai apa saja kerjanya asal statusnya PNS menilainya sebagai surga dunia.

Pantas jika karena nyamannya menjadi PNS, para orang tua dengan tameng "Untuk kebaikan kalian" terus menekan anaknya mengikuti jejak mereka.

Adapun faktor kedua karena orang tua non PNS yang memandang pekerjaan tersebut menjanjikan sehingga mengharapkan anak mereka untuk menjadi itu.

Padahal, tidak semua anak berkenan untuk mengikuti jejak kemapanan tersebut jika harus mengorbankan bakat dan kebahagiaan.

Nasihat Ali bin Abi Thalib RA

Jauh sebelum Islam berkemajuan, Sahabat Rasulullah SAW, Ali bin Abi Thalib RA memiliki pandangan visioner tentang parenting sebagaimana ucapan beliau:

"Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan di zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian."

Para orang tua yang masih didominasi Generasi Boomer menganggap PNS sangat menjanjikan tentang kemapanan, kontras dengan Generasi Milenial dan Generasi Z yang menginginkan kebahagiaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun