Mohon tunggu...
Mohammad Faiz Attoriq
Mohammad Faiz Attoriq Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Kontributor lepas

Penghobi fotografi domisili Malang - Jawa Timur yang mulai jatuh hati dengan menulis, keduanya adalah cara bercerita yang baik karena bukan sebagai penutur yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Mengapa Alfabet Turki Tidak Bisa Ditampilkan di Kompasiana?

20 Maret 2023   11:37 Diperbarui: 20 Maret 2023   11:38 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alfabet Turki memang unik, sayangnya Kompasiana tidak bisa memuatnya. (Foto: Unsplash.com/Kate Polischuk)

Menulis di Kompasiana sudah sangat saya gemari belakangan ini karena merasa mudah untuk membagikan opini atau kritik.

Ada rasa penyesalan mengapa akun yang sudah saya buat sejak Juni 2020 ini baru saya bisa gunakan Februari 2023.

Padahal, saya akan bisa meraup untung yang cukup besar ketika sudah aktif menulis sejak awal akun ini dibuat.

Baiklah, saya akan berbagi cerita saya menulis di Kompasiana, terutama saat mengetikkan bahasa dengan huruf tambahan selain 26 alfabet Latin ini.

Jadi, saya punya minat dalam bahasa Turki karena bahasanya relatif unik dan agak mendekati bahasa Arab yang saya dapatkan sejak SD (sekolah saya merupakan sekolah agama).

Sebagai informasi, alfabet Turki ada 29 huruf dengan ada 6 variasi dari alfabet Latin umumnya dan minus huruf Q, W, dan X.

Keenam huruf yang divariasi tersebut antara lain:

1. C-cedilla (dibaca ce, beda dengan C dalam bahasa Turki dibaca je)

2. G-breve (yumusak ge, tidak dibaca, berfungsi memanjangkan vokal sebelumnya sebanyak 1 ketukan)

3. I tanpa titik, baik kapital atau kecil (dibaca E pepet, seperti 'elang', berbeda dengan i dengan titik baik kapital maupun kecil untuk vokal benar-benar i)

4. O-diaresis (O dengan titik 2 di atas dengan bentuk bibir membulat)

5. S-cedilla (dibaca sy, seperti 'syin' dalam huruf Arab)

6. U-diaresis (U dengan titik 2 di atas, bentuk bibir sama dengan O-diaresis)

Prinsip saya, menuliskan sebuah kata atau kalimat dalam bahasa asing dibuat semirip mungkin untuk menghindari kesalahan pengartian dan memperkenalkan bahasa tersebut.

Pernah suatu ketika, saya menuliskan beberapa kalimat dalam alfabet Turki, ternyata tidak semua bisa muncul.

Begitu pula dengan nama orang Turki untuk mencantumkan kredit atau sumber foto ilustrasi yang saya gunakan, sebagian ada yang menghilang.

Keenam variasi alfabet inilah yang tidak terbaca oleh sistem Kompasiana saat artikel saya diterbitkan, seolah dihapus padahal saya tidak menghapusnya.

Nah, karena ada beberapa alfabet Turki yang tidak bisa ditampilkan di Kompasiana, saya merasa kesulitan untuk menampilkannya.

Apakah karena Kompasiana hanya menerima artikel dalam alfabet Latin dasar tanpa tambahan lain seperti keenam alfabet Turki ini?

Sepertinya, sistem pada Kompasiana belum bisa menerima tulisan dengan bentuk turunan lain, mungkin bukan hanya bahasa Turki, mungkin huruf Vietnam tidak bisa dideteksi.

Saran saya kepada Kompasiana, tolong untuk menambahkan fitur agar tulisan alfabet Turki yang tergolong turunan ini bisa terbaca oleh sistem saat diunggah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun