Mohon tunggu...
Mohammad Topani S
Mohammad Topani S Mohon Tunggu... Penulis yang ingin berbagi kebaikan walaupun hanya sedikit.

Pengisi suara (dubber).

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Gaul Balikpapan Jaman Dulu (akhir tahun 1960 sampai 1980).

2 Maret 2025   02:29 Diperbarui: 3 Maret 2025   04:59 1129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar (sumber facebook).

Teringat, atau mungkin juga kangen bernostalgia dengan bahasa gaul Balikpapan Jaman Dulu (selanjutnya disingkat Bajadul), yang sering saya temui di grup Fb juga Wa, kususnya komunitas anak asal Balikpapan, kiranya tidak berlebihan kalau saya mencoba menyusun kamus kecil yang sederhana.

Penutur bahasa gaul Bajadul pada masanya cukup banyak, bisa dikatakan ribuan. Sebab dari anak SD sampai masyarakat umum, kerap menggunakan bahasa slang ala Balikpapan ini.

Saya mencoba mengkodifikasi bahasa Bajadul dengan cara urut abjad. Dengan menambahkan arti dan makna bahasa gaul tersebut. Cara ini dibuat, agar, jika masih ada kosa kata yang terlupakan dan belum di entri, bisa dikoreksi dan ditambahkan lagi. 

Kita memaklumi, bahasa Bajadul tidak memakai kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Karena bahasa Bajadul adalah bahasa gaul, jauh sebelum bahasa slang di kota lain dikenalkan, bahasa Bajadul termasuk pionir bahasa "slenge-an" yang dituturkan masyarakat Balikpapan tempo dulu.

 

Dan sampai sekarang masih terus berkembang dengan berbagai kosa-kata baru, entah dari mana asalnya, yang sering digunakan oleh anak milenial Balikpapan.

Tapi penyusunan kamus bahasa slang ini saya batasi sampai tahun 1980 saja, karena setelah itu saya tidak bermukim di Balikpapan, dan tidak mengikuti perkembangannya lagi, sementara bahasa gaul tersebut terus berkembang.

Bahasa gaul Bajadul sering diambil dari bahasa daerah yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat itu, ada juga serapan dari bahasa asing, bisa juga singkatan untuk mempermudah pengucapan, maka arti dan maknanya tergantung tempat dan situasi, misal; "Kamu nanti aku kasih tahu kakaku lho!", menjadi, "Kestokan neh!" Kalimat ancaman tersebut menyusut menjadi satu kata, yang diberi imbuhan.

Contoh yang lain, kata 'Cung!', dalam  olah raga disebut time out, atau istirahat sebentar, biasanya moment ini terjadi karena sipelaku lagi asik bermain dipanggil Ibu atau kakaknya untuk sesuatu hal yang mendesak, atau disuruh Ayahnya beli gula karena dirumah ada tamu. 

Penyebabnya panjang lebar, tapi penyelesaiannya ringkas dan sederhana, hanya denga satu kata 'Cung' sambil mengangkat jari telunjuk keatas, untuk kode rehat sejenak, kawan sepermainan saat itu pasti memakluminya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun