Mohon tunggu...
Mohammad Topani S
Mohammad Topani S Mohon Tunggu... Penulis - Penulis yang ingin berbagi kebaikan walaupun hanya sedikit.

Pengisi suara (dubber).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta dan Perundungan dalam Lorong Waktu

21 Juli 2023   06:53 Diperbarui: 22 Juli 2023   15:35 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Iustrasi Gambar, Pixabay.com

Cinta dan Perundungan Dalam Lorong Waktu.

Sejak kelas 1 SMP aku merasa ada perubahan fisik dan juga psikis pada penampilanku. Ini kurasakan ketika aku bertemu dengan seorang gadis cantik.

Perasaanku selalu bergetar jika bertemu dengan sosok perempuan cantik yang memancing gairah, walaupun aku tidak mengenalnya.

Gairah yang mendorong aku suka bersolek, memperbaiki penampilan, dan gairah ingin menonjolkan sesuatu agar lawan jenis terpikat.

Sedangkan dari segi fisik, bulu-bulu tipis mulai tumbuh diatas bibirku, walaupun hanya setipis lugut, akupun sudah mimpi basah.

Bila seseorang dikatakan naik bujang, atau beranjak dewasa, proses tumbuh semacam ini terus mengikutinya. Bisa juga disebut sebagai masa Pancaroba. Pengetahuan ini kudapat setelahnya dari temanku yang dewasa.

Sewaktu aku naik kelas 2 SMP, ada gadis kecil diterima disekolahku, namanya Yeni, lengkapnya Yeni...ah sudahlah itu tidak penting.

Kecantikannya 11-12 dengan bintang film terkenal saat itu, Ita Mustafa, ruang kelasnya persis bersebelahan dengan kelasku.

Yeni inilah yang membuatku selalu bergairah untuk semangat bersekolah. Karena dialah, penampilanku jadi berubah, aku mulai suka parfum, baju selalu disetrika, dan taklupa memoles rambut dengan pomade Brisk.

Wes...pokoke istilah sekarang keren, anak cowok sekarang sudah jarang kulihat, bahkan sudah tidak ada lagi yang memakai pomade, kecuali sebagai make-up tambahan untuk tampil dipanggung, seperti panggung musik, cosplay, dan lain-lain.

Saat istirahat sekolah, dari kejauhan aku selalu memperhatikan gadis kecil ini, seperti cara jalannya, senyumnya, tingkah lakunya, cara bicaranya, pokoknya segala apa yang dilakukannya, dalam pandanganku seperti mekarnya sekuntum bunga mawar merah ditaman Surga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun