Mohon tunggu...
Mohammad Syarrafah
Mohammad Syarrafah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pernah belajar di TEMPO memungut serpihan informasi di jalanan. Bisa dihubungi di email: syarraf@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Jokowi Lempar Sinyal Reshuffle Kabinet, Siapa Tersingkir?

12 Juli 2019   15:41 Diperbarui: 12 Juli 2019   15:56 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden dan Wakil Presiden/katadata.co.id

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali memberikan sinyal akan melakukan kocok ulang (reshuffle) jajaran kabinetnya. Rencananya, reshuffle akan diumumkan dalam waktu dekat.

Gambaran untuk kabinet barunya serta sejumlah nama-nama menteri baru sudah dikantonginya. Kabinet baru itu nanti komposisinya akan berimbang antara professional dengan politikus. Kira-kira 60:40 atau 50:50.

Susunan kabinet baru yang akan dia pimpin bersama Wakil Presiden terpilih KH Ma'ruf Amin akan ada sosok anak muda atau milenial. Sosok itu pun sudah diminta kepada partai-partai pendukungnya dan apabila tidak mengusulkan, Jokowi pun siap mencarinya sendiri.

Meskipun nanti akan memasukkan menteri anak muda, namun dia memastikan akan mempertahankan sejumlah menteri lama yang dinilai memiliki kinerja sukses.

"Banyak (yang dipertahankan)," kata Jokowi kepada wartawan di Gedung Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Jumat (12/7/2019). (detik.com).

Akhirnya, isu reshuffle kabinet itu kembali mencuat mulai siang ini. Sebenarnya, isu ini bukan yang pertama kalinya ramai dibicarakan. Sebab, sebelumnya sudah pernah.

Awalnya, sepekan setelah Pemilu 17 April lalu, sempat terhembus perombakan kabinet. Namun, rencana itu dibantah istana dan dipastikan tidak akan ada reshuffle hingga lebaran. Saat itu pula, ramai dibicarakan bahwa reshuffle itu akan dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri atau awal Bulan Juni 2019.

Faktanya, hingga pertengahan Juli 2019 ini, belum ada pengumuman reshuffle kabinet. Karenanya, kemungkinan besar ini akan menjadi wacana terakhir yang disampaikan oleh Presiden Jokowi. Artinya, benar dalam waktu dekat akan ada pengumuman reshuffle kabinet di pemerintahannya.

Terlebih lagi, Jokowi pernah menyampaikan bahwa reshuffle itu akan dilakukan sebelum pengambilan sumpah menjadi Presiden RI periode keduanya pada Bulan Oktober mendatang. Sebab, dia ingin setelah resmi dilantik, kabinet baru itu diharapkan akan "berlari kencanng" melakukan perbaikan demi Indonesia.

Jika rencana reshuffle kali ini terealisasi sebelum Oktober 2019, berarti ini merupakan perombakan kabinet kelima di pemerintahan Jokowi-JK.

Reshuffle pertama dilakukan saat pemerintahan Jokowi-JK berjalan 10 bulan, yakni 12 Agustus 2015. Ada enam posisi menteri dan satu lembaga istana yang dirombak kala itu.

Reshuffle kedua dilakukan setahun setelah reshuffle pertama, Jokowi kembali merombak kabinetnya pada 27 Juli 2016. Banyak nama menteri dikeluarkan dari kabinetnya kala itu. Setidaknya ada 13 posisi menteri yang dirombak dan ada penambahan dua wakil menteri.

Reshuffle ketiga diumumkan pada 17 Januari 2018. Jokowi mengganti posisi Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang mengundurkan diri karena ingin ikut Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur. Jokowi menunjuk politisi Partai Golkar Idrus Marham menggantikannya. Kemudian, posisi Kepala Staf Kepresidenan yang sebelumnya diisi oleh Teten Masduki digantikan oleh Moeldoko. Teten ditugaskan sebagai Koordinator Staf Khusus Presiden. 

Reshuffle keempat diumumkan pada 15 Agustus 2018. Menteri PAN-RB Asman Abnur dicopot karena Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai partai yang mengusungnya, keluar dari koalisi pemerintah. Posisinya digantikan oleh Syafruddin yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala Polri. Sembilan hari kemudian, Jokowi mengangkat Agus Gumiwang menjadi Menteri Sosial menggantikan Idrus Marham yang mengundurkan diri karena telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

Lantas, siapakah yang bakal tersingkirkan dari kabinet?

Sejumlah spekulasi pun bermunculan. Ada yang dikaitkan dengan kasus hukum dan ada pula yang mengkaitkan dengan kinerjanya selama menjadi menteri.

Terkait kasus hukum itu, sudah menjadi rahasia umum bahwa ada tiga menteri yang terancam terkena kasus hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pertama, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi yang terpapar kasus suap dana hibah Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI).

Kedua, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita yang terseret dalam kasus dugaan kasus suap yang dilakukan anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Golkar, Bowo Sidik Pangarso. Bahkan, ruang kerja Enggar sempat digeledah oleh KPK dan membawa sejumlah dokumen terkait lelang gula.

Ketiga, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang sempat dipanggil KPK untuk menjadi saksi dalam kasus dugaan jual beli jabatan di kementeriannya. Kasus ini melibatkan Ketua Umum Partai Persatuan pembangunan (PPP) Romahurmuziy yang saat ini sudah ditahan. Lukman pun juga merupakan perwakilan PPP di Kabinet Kerja.

Selain menteri-menteri yang diduga berurusan dengan hukum, ada pula menteri yang kinerjanya dinilai kurang maksimal. Bahkan, beberapa waktu lalu dalam rapat terbatas, Jokowi juga sudah menegur beberapa menteri itu.

Setidaknya ada tiga menteri yang ditegur Jokowi kala itu, yaitu Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno.

Oleh karena itu, setidaknya ada enam pos kementerian yang sangat berpeluang diisi oleh wajah baru.

Apakah enam pos itu akan diisi oleh wajah baru dari kaum milenial, mari kita tunggu saja pengumumannya yang belum tahu kapan. Hanya Tuhan dan Presiden Jokowi yang tahu... hehehe. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun