Mohon tunggu...
Mohammad Shodiqin
Mohammad Shodiqin Mohon Tunggu... Mahasiswa Hukum Keluarga Islam UIN Sunan Ampel Surabaya

I like to research new things and enjoy writing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Zakat Sebagai Pilar Ekonomi Umat di Tengah Krisis Global dan Ketimpangan Sosial

29 Juni 2025   13:17 Diperbarui: 30 Juni 2025   02:47 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: istockphoto.com)

Zakat Sebagai Instrumen Solutif Ekonomi Islam

Zakat memiliki peran strategis sebagai instrumen distribusi kekayaan yang adil (taqsim al-tsarwah). Dalam Islam, kekayaan tidak boleh hanya berputar di kalangan tertentu saja:

 كَيْ لَا يَكُوْنَ دُوْلَةً ۢ بَيْنَ الْاَغْنِيَاۤءِ مِنْكُمْۗ

Artinya: "(Demikian) agar harta itu tidak hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu." (QS. Al-Hasyr: 7).

Ayat ini menjadi dasar filosofis bahwa sistem ekonomi Islam menolak konsentrasi kekayaan di tangan elit. Zakat, dalam hal ini, adalah sistem distribusi sosial yang ditetapkan langsung oleh syariat. Ia bukan sukarela seperti sedekah, tapi kewajiban sistemik.

Menurut Prof. Dr. Didin Hafidhuddin, salah satu tokoh zakat nasional, "Zakat adalah jembatan keadilan yang diturunkan dari langit untuk menyeimbangkan bumi. Tanpa zakat, masyarakat Islam akan kembali kepada kapitalisme dan hedonisme."

Zakat di Era Modern: Digitalisasi dan Pemberdayaan

Perkembangan teknologi telah membawa transformasi besar dalam pengelolaan zakat. Banyak lembaga zakat kini memanfaatkan platform digital untuk menghimpun, menyalurkan, dan melaporkan zakat secara transparan.

Lembaga seperti Baznas, Dompet Dhuafa, dan NU Care-LAZISNU telah menyalurkan zakat untuk program pendidikan dhuafa, pelatihan keterampilan, beasiswa santri, kesehatan gratis, hingga pemberdayaan UMKM.

Misalnya, program Z-Chicken dari Lazismu dan Warung Z-Mart dari LAZISNU menjadi contoh bagaimana zakat dikembangkan untuk menciptakan ekonomi umat berbasis kemandirian, bukan hanya konsumtif.

Tanggung Jawab Sosial Muslim Modern

Di era yang serba instan ini, kita kerap terjebak dalam pola konsumsi dan individualisme. Padahal, Islam mengajarkan keseimbangan antara ibadah spiritual dan aksi sosial. Zakat menjadi cermin tanggung jawab sosial muslim modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun