setiap kali aku ingin bersembunyi
selalu saja tangan-tanganmu telah lebih dulu mencengkeramku
setiap kali namamu kuteriakkan
selalu saja kau menyahut hanya lewat gaung suaraku
setiap kali aku ingin menangkap ujung jubahmu
selalu saja kau meludahi jemariku yang berkusta
setiap kali kucari pintu langitmu
selalu saja aku kehilangan kaki dan mata
kucinta dalam segala jarak dan saat
kucari dalam setiap kerdip bintang
namun selalu saja kau hanya bagai selaksa bayu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!