Mohon tunggu...
mohammad hamim
mohammad hamim Mohon Tunggu... -

pengagum rahasia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta dan Waktu

16 Maret 2015   14:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:34 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Air mengalir dari sumbernya, ternoda saat melewati rawa menuju muara, terbendung pada sucinya samudra.
Begitulah Perjalanan jiwa pada setiap diri manusia. ia terlahir suci dengan anugrah cinta dan kasih. manusiapun tersenyum bangga akan ke datangan tamu baru Allah untuk menjadi hamba sebagai khalifah di bumi. Manusia tetap manusia, bukan malaikat apalagi setan tanpa perasaan. malaikat yang diamanatkan untuk bersyujud, maka senantiasa akan selalu bersujud tanpa henti apalagi emosi. Namun Ketika iblis diperintahkan untuk bersyujud, tak hanya pembangkangan, lebih-lebih mengajukan tuntutan sebagai kesombongan. Sampai ahirnya Iblis menggoda, sampai ahirnya cinta berubah dusta dan ahirnya pahala berbalik dosa. Saat cinta mudah tergoda, maka cinta akan ternoda.
Waktu begitu kejam, tak pernah berhenti ataupun mundur selangkah dari perjalanannya. mengantar setiap manusia kepada gerbang realita tanpa harus menunggunya sampai dewasa. tak perduli dengan kesiapan dan tak terhalangi oleh segala batasan-batasan. Begitu beratnya perjalanan hidup yang harus ditempuh. tak hanya soal perjuangan ataupun pengorbanan yang harus dilewatkan, namun juga soal waktu yang tak bisa diabaikan. "Sekali-kali waktu tidak akan pernah kembali", begitulah pepatah arab mengatan.
Cinta dan waktu adalah sebuah kesatuan yang saling membutuhkan. meski waktu tak butuh cinta atau sebaliknya cinta tak butuh waktu. keduanya merupakan keharusan dalam mensucikan cinta bukan malah mengotorinya. sebab, cinta dapat berubah dosa jika bukan pada waktunya namun cinta juga ladang ibadah bagi mereka yang senantiasa patuh kepada Tuhannya.
Dari kawan menjadi lawan. itulah tabiat manusia yang mudah berubah. perubahan-perubahan tersebut senantiasa terjadi ditengah perjalanan waktu. rasa kasih berubah dengki rasa dengki terkadang menjadi emosi. yang ahirnya saling mencerca dan saling memaki. tak jarang berujung mati. saat itu waktu bagaikan pedang yang tajam. menghunus diri jika tak pandai menghargai.
Begitu indahnya cinta pada waktunya. Bercumbu dan memadu kasih, terlelap saling mendekap dan bahagia tanpa henti. mereka memaknai waktu sebagai emas berlian yang selalu dicari dan mahalnya tak bisa dibeli.
Pecinta sejati tak akan pernah mampu memisahkan cinta dan waktu. Meski mata mereka sudah tertutup, tapi hati mereka tetap saling memadu. Boleh saja pandangan mata menjadi tabir penutup untuk memandanginya, hati cinta sejati selalu saja mampu menyingkapnya. Walau tak harus didunia yang sama, mereka para pecinta sejati senantiasa akan memegang erat kesetiaannya. Karena cintanya tak pernah berharap pamrih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun