Mohon tunggu...
_Abizar13_
_Abizar13_ Mohon Tunggu... Lainnya - bukan laki-laki favoritmu

Voldemort's right hand.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perih

11 Juli 2021   11:16 Diperbarui: 11 Juli 2021   11:43 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semuanya berbeda, semenjak kau pergi. Semuanya seketika berubah begitu saja.

Kamu tahu? Tidak ada seorangpun yang bisa terbiasa dengan luka. Sekalipun kamu memperhatikan bibirnya, matanya, ataupun wajahnya.

Itu hanyalah ilusi, sebuah pengaplikasian dari kalimat "Aku baik-baik saja"

Sebenarnya memang luka tak selalu kasat mata. Namun jika harus memilih, aku lebih memilih luka yang kasat mata. Karena lebih mudah untuk mengobatinya.

Aku pun begitu, senyum yang kutunjukkan hanyalah ilusi, hanya fatamorgana. Aku hanya terlalu malas membagikan perasaanku.

Setelah aku tahu orang-orang hanya sekedar ingin tahu, bukan benar-benar peduli.

Memang, semuanya palsu.

Luka yang pernah kamu berikan pun tak mau hilang, entah kenapa. Sekeras apapun aku mencoba.

Tapi entahlah, seiring waktu aku pun sadar. Move-on hanyalah bualan belaka. Orang-orang yang sudah move-on tak pernah benar-benar melupakan.

Mereka tak pernah bisa berhenti untuk mencinta, hanya saja keadaan memaksa untuk berhenti menunjukkan bahwa mereka jatuh cinta.

Mereka sadar, keadaan sudah berubah. Tak bisa lagi seperti dulu. Mau tak mau pun harus mencari pelampiasan ataupun sebuah pengalihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun