Mohon tunggu...
Mohammad Sofyan
Mohammad Sofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Programer Penelitian Sosial Ekonomi

Programer Penelitian Sosial Ekonomi CV ODIS

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Strategi Digitalisasi Bisnis di Era Revolusi Digital

8 Oktober 2021   09:15 Diperbarui: 8 Oktober 2021   09:28 1536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Selama masa pandemi Covid-19, peruabahan persepsi para pelaku bisnis mengenai strategi teknologi informasi merupakan strategi fungsional harus diselaraskan dengan strategi bisnis yang dipilih perusahaan. keselarasan yang dimaksud adalah keselarasan antara strategi bisnis dengan strategi teknologi informasi. 

Infrastruktur bisnis berubah ke arah digitalisasi dengan peningkatan pada interkoneksi antara produk, proses, dan layanan. 

Di banyak perusahaan yang mencakup industri dan sektor yang berbeda, teknologi digital dipandang sebagai kombinasi teknologi informasi, komputasi, komunikasi, dan konektivitas yang secara mendasar mengubah strategi bisnis, proses bisnis, kemampuan perusahaan, produk dan layanan, dan hubungan antar perusahaan utama dalam jaringan bisnis yang diperluas. 

Saat ini adalah waktu yang tepat untuk memikirkan kembali peran strategi teknologi informasi, dari strategi tingkat fungsional yang selaras tetapi pada dasarnya selalu berada di bawah strategi bisnis, hingga peran strategi digitalisasi bisnis yang merupakan perpaduan antara strategi teknologi informasi dan strategi bisnis.

Strategi digitalisasi bisnis merupakan strategi organisasi yang dirumuskan dan dijalankan dengan memanfaatkan sumber daya digital untuk menciptakan nilai tambah, sehingga mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas yang mendorong persaingan dan strategi diferensiasi bisnis. 

Adapun strategi digitalisasi bisnis yang bersumber dari Digital Business Strategy: Toward a Next Generation of Insights, meliputi: (1) the scope of digital business strategy, (2) the scale of digital business strategy, (3) the speed of digital business strategy, and (4) the sources of business value creation and capture in digital business strategy.

 The scope of digital business strategy

Memahami ruang lingkup strategi digitalisasi bisnis akan membantu kita untuk lebih memahami hubungannya dengan perusahaan, industri, infrastruktur teknologi informasi, lingkungan eksternal, dan bagaimana strategi digitalisasi bisnis dapat lebih efektif dalam berbagai pengaturan.

Konseptualisasi strategi kompetitif dalam era digital menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana ruang lingkup bisnis terpengaruh oleh digital teknologi. 

Proses strategi digitaliasi bisnis berbeda dari strategi teknologi informasi tradisional, strategi digitalisasi bisnis dapat dipandang sebagai inheren transfungsional. Semua strategi fungsional dan proses adalah meliputi seluruh sumber daya digital yang berfungsi sebagai jaringan yang terpadu.

Strategi digitalisasi bisnis bergantung pada banyaknya pertukaran informasi melalui digital platform di dalam dan di luar organisasi yang memungkinkan multifungsi strategi dan proses untuk tetap saling terkoneksi. Strategi digitalisasi bisnis merupakan bagian tak terpisahkan dari strategi bisnis pada era revolusi digital saat ini.

The scale of digital business strategy

Terdapat empat cara  scale of digital business strategy secara kualitatif, yaitu:

1. Rapid Digital Scale Up/Down. Sebagai suatu kemampuan strategis dinamis dalam meningkatkan ketersediaan dan ketergantungan pada layanan cloud yang memberikan kemampuan strategis yang dinamis bagi perusahaan untuk meningkatkan atau menurunkan infrastrukturnya. Ketika infrastruktur digital dan strategi bisnis menyatu, kemampuan penskalaan ini menjadi suatu kemampuan yang strategis dinamis bagi perusahaan untuk beradaptasi dengan dinamika bisnis digital. 

2. Network Effects Within Multisided Platforms Create Rapid Scale Potential. Jaringan yang kita miliki akan berdampak ketika nilai barang atau jasa meningkat karena lebih banyak konsumen menggunakannya (contohnya adalah email, media sosial, dan pertukaran jual-beli) atau lebih banyak sisi penawaran mitra menambah layanan. Karena lebih banyak produk dan layanan menjadi digital dan terhubung satu sama lain.

3. Scale with Digital Business Strategy Will Increasingly Take Place under Conditions of Information Abundance. Saat ini kita berada pada banyaknya platform digital dengan jaringan broadband, cloud, dan miliaran end user devices yang cerdas; kita juga berada di dunia yang diperkuat jaringan dengan banyaknya  data, informasi, dan ilmu pengetahuan. Kombinasi intensitas digital, konektivitas, dan big data menyediakan konteks jaringan yang luas. Dengan demikian penskalaan dengan strategi digitalisasi bisnis akan membutuhkan pemahaman bagaimana mengembangkan kemampuan organisasi untuk memanfaatkan big data, informasi, dan ilmu pengetahuan yang heterogen yang dihasilkan secara terus menerus. 

4. Scale Through Alliances and Partnerships. Ketika intensitas digital meningkat dan strategi digitalisasi bisnis bertahan, opsi penskalaan lebih cenderung didasarkan pada aliansi dan kemitraan melalui aset digital bersama dengan perusahaan lain dalam ekosistem bisnis di berbagai industri terbatas.

The speed of digital business strategy

Terdapat 4 dimensi Speed of Digital Business Strategy, yaitu:

1. Speed of Digital Business Strategy. Strategi digitalisasi bisnis mempercepat kecepatan peluncuran suatu produk. Kecepatan peluncuran suatu produk dari perusahaan-perusahaan raksasa digital, memaksa perusahaan yang berada dalam hibrid (digital +
fisik) untuk juga mempercepat pengenalan produk mereka.

2. Speed of Decision Making. Ada konsensus umum bahwa teknologi telah memungkinkan perusahaan untuk mempercepat pengambilan keputusan, namun pengambilan keputuan terasa lambat karena informasi yang dipahami berbeda oleh berbagai lapisan manajemen.

3. The Speed of Supply Chain Orchestration. Saat ini menjadi faktor penting keunggulan kompetitif. Ini lebih dari outsourcing kegiatan non-nilai, yang dikerjakan secara kolaboratif dari desain konseptual untuk daur ulang produk. Supply Chain Orchestration bukan tentang mengelola portofolio produk hari ini tetapi juga bagaimana inovasi portofolio produk masa depan, yang mengharuskan kebutuhan untuk penataan kembali mitra dan pemasok yang dinamis. 

4. Speed of Network Formation and Adaptation. Laju pembentukan network semakin cepat di setiap perusahaan, sektor industri, dan industri. Salah satu persyaratan utama strategi digitalisasi bisnis adalah kemampuan baru suatu organisasi untuk merancang, menyusun, dan mengelola jaringan yang menyediakan kemampuan pelengkap, agar perusahaan mampu memiliki hierarki tersendiri. 

The sources of business value creation and capture in digital business strategy. 

Dimensi dari strategi digitalisasi bisnis, meliputi:

1. Increased Value from Information. Strategi digitalisasi bisnis digital memungkinkan terjadinya demokratisasi konten serta berbagi remix, redistribusi, dan reindikasi dari konten yang lebih baru dan banyak lagi bentuk yang berguna. Transformasi ini menyebabkan pergeseran kekuasaan di pasar secara dramatis dan disintermediasi yang mengganggu keuntungan ekonomi sekaligus menciptakan secara fundamental sumber nilai baru.

2. Value Creation from Multisided Business Models. Strategi digitalisasi bisnis menekankan pentingnya multisisi model pendapatan bukan hanya dalam perangkat lunak. Multisisi model bisnis ini juga berlapis-lapis dimana sebuah perusahaan menyingkirkan produk atau layanan tertentu di satu lapisan untuk mendapatkan nilai pada lapisan yang berbeda.

3. Value Capture through Coordinated Business Models in Networks. Pemikiran logis dari model bisnis multisisi adanya pengakuan bahwa penciptaan nilai dan penangkapan dalam pengaturan digital sering melibatkan koordinasi yang kompleks dan dinamis di berbagai perusahaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun