Mohon tunggu...
Gufron Ramadhan
Gufron Ramadhan Mohon Tunggu... Aku adalah Imigran dari surga sang penikmat kata berupa fatamorgana.

Hidup itu aneh, jadi aku tulis saja. Biar nanti bisa dibaca ulang, dan ditertawakan bersama, atau ditangisi sendirian

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Penting Mana: Makan atau Pendidikan? Ini Jawaban dari Al-Quran, Sejarah, dan Fakta Sosial"

17 Juli 2025   00:44 Diperbarui: 17 Juli 2025   00:44 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi dibuat menggunakan teknologi AI oleh OpenAI melalui platform ChatGPT, digunakan sebagai visual pendukung artikel ini.


Di tengah realitas sosial yang masih sarat ketimpangan, pertanyaan klasik ini terus menggema: lebih penting mana, makan atau pendidikan? Bagi sebagian orang, jawabannya tampak sederhana makan. Namun, jika ditelaah lebih dalam, kita akan menemukan bahwa keduanya bukan untuk dipertentangkan, tetapi harus berjalan seiring.

Ketika Perut Kosong, Pikiran Tak Bisa Terisi

Makan adalah kebutuhan biologis paling dasar. Dalam teori hierarki kebutuhan Maslow, kebutuhan fisiologis seperti makan dan minum berada di dasar piramida. Tanpa itu, kebutuhan lain seperti rasa aman, cinta, hingga aktualisasi diri tak mungkin terpenuhi.

Realitas ini terasa sangat nyata. Bayangkan seorang anak harus belajar di ruang kelas dengan perut kosong. Ia mungkin hadir secara fisik, tapi pikirannya melayang. Lapar adalah penghalang konsentrasi, dan tanpa konsentrasi, pendidikan menjadi hampa.

Islam pun mengakui pentingnya kebutuhan dasar ini. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:

 "Makanlah dari rezeki yang baik yang telah Kami berikan kepada kalian..."

(QS. Thaha: 81)

Ayat ini menjadi pengingat bahwa makan adalah bentuk pemenuhan rezeki dan hak dasar manusia.

Namun, Tanpa Pendidikan, Kemiskinan Menjadi Warisan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun