Di tengah realitas sosial yang masih sarat ketimpangan, pertanyaan klasik ini terus menggema: lebih penting mana, makan atau pendidikan? Bagi sebagian orang, jawabannya tampak sederhana makan. Namun, jika ditelaah lebih dalam, kita akan menemukan bahwa keduanya bukan untuk dipertentangkan, tetapi harus berjalan seiring.
Ketika Perut Kosong, Pikiran Tak Bisa Terisi
Makan adalah kebutuhan biologis paling dasar. Dalam teori hierarki kebutuhan Maslow, kebutuhan fisiologis seperti makan dan minum berada di dasar piramida. Tanpa itu, kebutuhan lain seperti rasa aman, cinta, hingga aktualisasi diri tak mungkin terpenuhi.
Realitas ini terasa sangat nyata. Bayangkan seorang anak harus belajar di ruang kelas dengan perut kosong. Ia mungkin hadir secara fisik, tapi pikirannya melayang. Lapar adalah penghalang konsentrasi, dan tanpa konsentrasi, pendidikan menjadi hampa.
Islam pun mengakui pentingnya kebutuhan dasar ini. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:
 "Makanlah dari rezeki yang baik yang telah Kami berikan kepada kalian..."
(QS. Thaha: 81)
Ayat ini menjadi pengingat bahwa makan adalah bentuk pemenuhan rezeki dan hak dasar manusia.
Namun, Tanpa Pendidikan, Kemiskinan Menjadi Warisan