Pukul 13.00 selepas menikmati "Sijum" (Nasi Jumaat), di Mesjid sebelah kampus. Saya memilih bersua di kantin Kampus dengan membuka Handphone, untuk melihat pesan Whatsapp--sembari menyusupi secangkir kepulan Kopi & Susu, khas paman di kantin.Â
Siang itu, satu pesan Whatsaap masuk dari Farlan (Ketua Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) Kota Manado. Ini pastinya, tak lepas dari pesan; "Koordinasi untuk aktivitas dan program Sekretariat, atau perhelatan Muktamar IMM di kendari, yang sedang berlangsung," Tandas ku, sebelum membuka Pesan masuk.Â
"Ada salam dari Ketua Cabang Bantul Mas Wahyu, langsung dari Arena Muktamar," Kata Farlan.Â
"Oh Iya, Cab. Alaikumsalam," Jawabku dengan nada penuh harap--agar bisa melanjutkan percakapan.
"Iya, Ada baku dapa (Ketemuan) dengan Ikram (Kabidor Mando), di Arena Muktamar katanya."
***
Sebelum lupa dan tak dapat dipersiapkan yang seharusnya untuk hari ini. Saya memilih, mengalihkan percakapan:
"Sore nanti, kalau ada peralatan di rumah tolong di bawah Cab, untuk menyiapkan Rak-Perpus di Sekretariat." Pinta saya sebagai anak Kost hehe.Â
"Nanti coba saya lihat, dan persiapkan." Jawabnya, dengan nada keberpihakan dan penuh tanggung jawab, dari rumah.Â
Fokus percakapan, bisa berubah kapan saja. Tak heran tiba-tiba saya mengirimkan Fenomena Pragmatis Muktamar, lewat Vidio yang beredar semalam. "Coba lihat vidio dari salah satu Calon Ketua Umum, yang mengundurkan diri, dan, memilih mendorong calon lainnya, Cab."
