Mohon tunggu...
Mohamad Gozali
Mohamad Gozali Mohon Tunggu... Guru - Pendidik di Madrasah Ibtidaiyah

Di dalam sejuta wajah, terpikat keunikan luar biasa. https://bangsaremukan.blogspot.com https://antiquecarcorner.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Merayakan Hari Guru dengan Filosofi Pendidikan di Indonesia

24 November 2023   08:30 Diperbarui: 24 November 2023   08:58 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Guru_dan_Murid.jpg

Tiap tahun, tepat tanggal 25 November, Indonesia merayakan Hari Guru Nasional, sebuah momen spesial yang terkait dengan berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada tanggal 25 November 1945. Jadi, ini bukan cuma hari libur biasa! Sebelumnya, mereka dikenal sebagai Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) pada tahun 1912, lalu berubah jadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) pada tahun 1932.

Meski mengalami pasang surut selama penjajahan Jepang, PGI bangkit setelah Indonesia merdeka dan bikin Kongres Guru Indonesia pertama pada tanggal 24-25 November 1945 di Surakarta, Jawa Tengah.

Hasilnya? Mereka putuskan untuk buang jauh perbedaan suku, ras, agama, politik, dan sejenisnya demi menyatukan Indonesia dalam satu kesatuan yang bernama PGRI. Nah, keputusan resmi buat akui PGRI jadi organisasi guru utama diakui lewat Keputusan Presiden No. 8 Tahun 1994, yang juga jadi waktu diresmikannya Hari Guru Nasional.

Kita tahu, guru itu pahlawan pendidikan. Makanya, setiap tanggal 25 November di tahun 2023, mereka diberi perhatian khusus dengan tema "Bergerak Bersama Merdeka Belajar". Guru itu lebih dari cuma punya pengetahuan, mereka juga punya keahlian ngajarin, bisa atur kelas, dan punya rencana pembelajaran yang bikin anak didik paham betul.

Jadi, profesi guru bukan main-main, butuh pendidikan khusus, dan punya peran penting banget dalam ngelempar ilmu pengetahuan, bikin etika, keterampilan, dan naikin kualitas pendidikan di Indonesia. Mereka ini bener-bener pilar masa depan bangsa, lho.

Nah, dalam menjalankan tugasnya, guru juga diingetin buat patuh sama kode etik. Ada organisasi guru kayak Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) dan Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI) yang turut andil dalam nanggepin masalah-masalah di bidang pendidikan. Jadi, tujuan mereka bukan cuma ngerawat sikap, kualitas, dan aktivitas guru, tapi juga ningkatin kesejahteraan mereka.

Seorang guru punya hak dan kewajiban yang melibatkan banyak hal, mulai dari mengajar, membimbing, nge-latih, ngasih nilai, sampe ngevaluasi peserta didik. Gak cuma itu, kualitas seorang guru punya pengaruh besar buat kualitas siswa. 

Selain jadi pendidik, guru juga diharapkan bisa jadi tempat curhat dan bantuan buat siswa menghadapi masalah, serta menggali potensi mereka.

Ada filosofi dari Ki Hajar Dewantara, pendiri Taman Siswa, yang jadi pedoman buat guru-guru kita. Katanya, "Ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tutwuri handayani." Jadi, guru gak cuma ngajarin, tapi juga jadi contoh, pendorong, dan motivator yang bawa suasana baru dalam dunia pendidikan, dan bikin anak didik semangat atasi masalah.

Jadi, intinya, jadi guru yang keren itu bukan main-main, butuh pendidikan khusus dan keahlian yang oke. Kode etik, bergabung dalam organisasi guru, hak dan kewajiban, dan filosofi pendidikan jadi pondasi buat bangun dan jaga kualitas guru di Indonesia. 

Peran guru ini bener-bener penting banget dalam membangun masa depan pendidikan dan negara kita, ya!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun