Mohon tunggu...
Moch Taufiq Zulmanarif
Moch Taufiq Zulmanarif Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer Mojokerto

Content writer Mojokerto | Kompasianer Malang | Social Media Anthusiast | Agriculture Fresh Graduate | One piece lover ⛵

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Harmoni Indah Kopi, Rokok, dan Ngobrol Asyik

30 Juni 2020   14:21 Diperbarui: 30 Juni 2020   14:39 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi minum kopi dan ngobrol by Ashkan Farouzani on Unsplash.com

Sebuah hal yang selalu berhubungan dan menjadi ikatan yang terpisahkan. Sebuah tradisi yang menjadi kebiasaan warga indonesia. Mulai dari kalangan bawah hingga kalangan atas semua melakukan kegiatan minum kopi. Kegiatan yang menjadi budaya yang wajib dilaksanakan ketika mengawali pagi, bekerja, atau mengerjakan tugas. 

Kurang lengkap rasanya tak menjadikan kopi sebagai bagian penting yang harus ada  bahkan di tengah kondisi pandemi COVID 19 yang mengkhawatirkan. Sesibuk apapun pasti mengunjugi warung kopi meski hanya beberapa menit saja. Semoga kondisi semakin baik dan kita bisa minum kopi di warkop dengan aman. Meski harus ke warkop harus tetap patuh terhadap protokol kesehatan.

Kopi kini sudah banyak bentukknya mulai dari kopi susu, kopi hitam, americano, vietnam drip dan sebagainya. Tak hanya itu saja minum kopi harus ada rokok sebagai teman. 

Hal ini ibarat matahari dan bulan yang tak bisa dipisahkan bagi beberapa kalangan. Setelah keduanya bertemu niscaya ide atau pikiran yang mumet di jamin bakal ilang. Sugesti yang demikian kuat menjadikan kegiatan tersebut kebiasaan rutin yang harus dilakukan bila melakukan pekerjaan atau mengawali pagi.

Karena terbatasnya waktu serta tak mau ribet akhirnya warung kopi, burjo, angkringan, kedai kopi jadi jujukan. Tempat ngopi (minum kopi) akhirnya menjadi tempat berkumpul yang ramai dengan orang yang tak mau ribet membuat kopi. 

Awalnya hanya untuk menghilangkan kantuk atau menjadi penghilang stress.  Saat ini menjadi gaya hidup bahkan menunjukkan kelas sosial tertentu bila datang ke kedai A atau B  yang dikatakan bonafit. Peningkatan konsumsi kopi juga meningkatkan produksi kopi dalam negeri.

Salah satu hal yang menarik dari kopi adalah kawan penyertanya. Kopi identik dengan rokok. Tentu hal yang wajib bagi penikmat kopi, serasa dua pasang sejoli yang tak boleh dipisah. Rokok menjadi bagian penting yang harus ada dan di bawa ketika menyeruput kopi. 

Secara ilmiah ada penjelasan mengapa orang minum kopi ber iringan dengan rokok. Mengutip Rahma Lillahi Sativa dari Detik Health (Link 1) hasil penelitian Prof. Marcus Monafo dari Universitas Bristol menunjukkan  bahwa orang menghisap 10 rokok per hari maka akan berkorelasi dengan peningkatan jumlah kopi yang diminum sebanyak 1,5 cangkir per hari. 

Dugaan awal adalah karena kebiasaan yang dilakukan bersamaan. Akan tetapi hasilnya berbedanya, Hasilnya menunjukkan terdapat varian gen yang  berpengaruh terhadap metabolisme kafein dalam tubuh pada orang yang merokok. “Orang yang merokok akan mencerna kafein lebih cepat sehingga mengkonsumsi lebih banyak kafein agar bisa merasakan efek kafein yang lebih” ujar Prof. Monafo.

Fakta unik yang di kutip dari Indi Hikami dari Komunitas Kretek (Link 2 ) menunjukkan 3 hal yang menjadikan kopi dan rokok ibarat romeo dan juliet yang saling melengkapi. Eh tapi kok berakhir tragis. Yaudah yuk kita bahas.

Pertama, Kopi bikin fokus dan rokok rileks

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun