Mohon tunggu...
KANG NASIR
KANG NASIR Mohon Tunggu... Administrasi - petualang

Orang kampung, tinggal di kampung, ingin seperti orang kota, Yakin bisa...!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menelusuri Jajak Kemiliteran Brigjend Ki Syam'un (3)

9 Juni 2018   00:42 Diperbarui: 9 Juni 2018   00:58 906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan adanya tindakan Ce Mamat yang demikian, telah membuktikan adanya konflik antara pihak tantara dibawah kendali Ki Syam'un dan para radikalis pimpimpinan Ce Mamat termasuk para Jawara didalamnya. Contoh yang paling nyata adalah terjadinya konfrontasi di wilayah Pandeglang dimana saat itu tantara yang sedang berpatroli dan kebetulan kendaraannya mogok, diserang dan ditembaki hingga ada yang ditawan. Pihak tantara kemudian membalas dengan mengadakan penyerbuan ke markas para jawara. Situasi ini memaksa KH Achmad Hatib turun tangan untuk melerai dan berjanji akan menyelesaikan pertikaian antara dua kubu.

Dewan Rakyat dengan pasukan bernama Laskar Gutgut yang didalamnya berkumpul para Jawara terus mengadakan agitasi, Hilman Jayadiningrat ditangkap dimasukkan penjara. Wakil Residen Zulkarnain Surya Kartalegawa melarikan diri ke Priangan, sementara beberapa pejabat di daerah yang tidak disenangi banyak yang dibunuh.

Pada peristiwa yang lain, lagi lagi pasukan tantara yang sedang berpatroli mendapat tembakan hingga menewaskan dua orang tantara. Tentara tidak tinggal diam hingga ahirnya mengadakan penyerbuan. 

Situasi yang semakin memburuk di Banten, membuat  Presiden Soekarno, Wakil Presiden Moh. Hatta dan jaksa Agung dan lainnya turun ke Banten. Pada kesempatan itu Presiden Sokarno menyalahkan pembubaran KNI dan memerintahkan pembentukan kembali KNI. Sedangkan Wakil Presiden mengatakan bahwa Dewan Rakyat itu tidak berguna dan berseru agar dibubarkan. 

Kedatangan Presiden Soekarno ini dijaga ketat oleh pasukan TKR karena ada laporan bahwa Ce Mamat dan kawan kawan akan menculik Soekarno. Meskipun ahirnya penculikan itu gagal, namun penculikan lain terjadi saat Presiden Sokarno mengunjungi Rangkasbitung yakni penculikan terhadap mantan Bupati Pandeglang R Hardiwinangun yang dibawa oleh para pemuda dengan alasan Presiden akan bicara dengannya, namun oleh para penculik, Hardiwinangun dibawa ke tangsi polisi jawara dan kemudian dibawa ke daerah bayah, sesampainya di jembatan Cisiih kemudian ditembak dan mayatnya dilempar ke kali. 

Demikian juga di Serang, pada ahir bulan Desember 1945, pasukan Dewan Rakyat yang didukung para Jawara menangkap tokoh TKR Entol Tarnaya dan Oskar Kusumaningrat, keduanya dimasukkan penjara di Ciomas. 

Pada titik ini, tantara yang dipimpin oleh Ki Syam'un ahirnya mengambil langkah yakni mengambil tindakan keamanan. Di Rangkasbitung, TKR kemudian menyerbu markas polisi jawara dan menduduki kantor Dewan serta menangkap para pemimpinnya kecuali Takhril yang berhasil meloloskan diri. Dewan Rakyat Rangkas kemudian dibubarkan.

Pasukan TKR terus bergerak, di Serang TKR terus mengadakan penyerbuan dan berhasil membubarkan pasukan yang menentang tentara. Saat itulah Ce Mamat dan Ali Rakhman ditangkap. Dengan adanya penyerbuan tentara terhadap markas Dewan Rakyat itu, berhasil membebaskan Hilman Jayadiningrat, Entol Tarnaya dan Oskar Kusumaningrat. Atas permintaan    Panglima Komandemen Jawa Barat, Jendral Didi Kartasasmita,  kedua tokoh Dewan Rakyat yakni Ce Mamat dan Ali Rakhman beserta Hilman Jayadiningrat di bawa ke Purwakarta.

Sejak ditangkapnya Ce Mamat, maka tamat pula hiruk pikuk pemerintahan yang diakibatkan adanya Dewan Rakyat dan KH Achmad Hatib kembali dengan penuh memegang kekuasaan pemerintahan sebagai Residen Banten.

TAMAT.

Tulisan Pertama; Di sini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun