Mohon tunggu...
KANG NASIR
KANG NASIR Mohon Tunggu... Administrasi - petualang

Orang kampung, tinggal di kampung, ingin seperti orang kota, Yakin bisa...!

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Dongeng Monyet Rhesus

16 Desember 2017   12:36 Diperbarui: 16 Desember 2017   12:40 1218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi, Munyuk Tarsius asli Sulawesi.

"Sudahlah ngga usah membahas si Rhesus", kata Bekantan.

"Ngga, biar si Beruk tahu bagaimana si Rhesus  ini sebenarnya", sambung Lutung.

"Lha emang sebenarnya gimana?", Tarsius ikut nimbrung.

"Begini ya para sahabat dan semua jenis munyuk",

"Si Rhesus itu sebetulnya bukan berbudi mulia, tapi justru tak punya budi pekerti", Lutung memberi penjelasan.

"Kok kamu bicara seperti itu tung..", kata Beruk.


"Ya coba saja pikir, Si  Rhesus ini biasa mencaci kita, semua munyuk, bahkan ucapannyapun selalu bernada fitnah", Lutung meyakinkan teman temannya.

"Iya  apalagi kalau sudah tidak senang dengan salah satu munyuk, atau tidak sealur pikirannya, maka caciannya sudah diluar batas, apakah yang seperti ini disebut pinter dan  berbudi mulia", Bekantan meyela perkataan Lutung.

"Lha kok  kamu tahu tan", giliran Tarsius yang menyela.

"Sebetulnya saya pernah sakit hati, saya pernah dicaci maki, dikatakan munyuk jelek, tidak pantas jadi munyuk karena hidung saya panjang", kata Bekantan kesal.

"Emang gara gara apa kamu dicaci seperti itu".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun