Mohon tunggu...
Mochammad Saddam
Mochammad Saddam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang mencintai sepakbola

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Pentingnya Kompetisi yang Berkualitas bagi Perkembangan Sepak Bola

7 Juli 2022   10:38 Diperbarui: 11 Juli 2022   02:50 1633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu laga derbi di J.League (Dok. J.League)

Kini setelah hampir 30 tahun sejak berdirinya J-League, gerakan sepak bola Jepang menjadi tumbuh secara eksponensial melalui jalan yang sangat panjang menuju profesionalisme dan keberhasilannya. 

Yang pada awalnya dimulai dengan 10 klub kini terdapat 20 klub yang bermain J1 League dan 22 tim yang bermain di J2 League dan juga ada J3 League yang mulai diadakan pada tahun 2013 lalu yang sekarang terdapat 18 tim yang bertanding. 

Dan sekarang, Jepang juga punya rencana untuk memiliki 100 klub profesional walaupun pada saat ini Jepang sudah memiliki 57 klub yang benar-benar professional. Ini pun juga dilakukan dengan terus membinan klub-klub amatir dan semi-profesional untuk naik kelas. 

Dengan terciptanya kompetisi yang terstruktur, rapi, profesional, serta konsisten, J-League menjadi tempat yang dapat melahirkan pemain-pemain dengan bakat luar biasa seperti Makoto Hasebe, Hidetoshi Nakata, Shinji Kagawa dll. 

Bahkan J-League juga membuktikan kualitasnya yang kompetitif. Kita tentu mengetahui bahwasanya kapten timnas Brasil di Piala Dunia 1998, yaitu Carlos Dunga bermain di Jubilo Iwata dan mampu memimpin Brasil hingga ke final. Dan hal inilah menjadi bukti pentingnya kompetisi bagi kemajuan sepak bola di suatu negara. 

Jika Jepang dengan J-Leaguenya terus konsisten dikelola dengan baik dan profesional pada saat ini atau bahkan dapat lebih baik lagi. Maka, hasilnya akan berdampak kepada tim nasional Jepang yang akan semakin mampu untuk berbicara banyak di pentas internasional tidak hanya di Piala Asia, tetapi juga di Piala Dunia. Hal inilah yang seharusnya Indonesia pelajari dari bagaimana Jepang mengelola sepak bolanya.

Hal ini berbeda jauh dengan kesebelasan-kesebelasan di Indonesia yang masih mendapatkan dukungan melalui anggaran pemerintah daerah. 

Meskipun hal ini sebetulnya juga baik namun agar lebih mandiri sebaiknya klub-klub tersebut sudah shifting menggunakan ‘dana pribadi’, atau sudah menjadi swasta. 

Faktor yang mendukung adanya hal ini juga karena adanya liga yang baik dan menarik sehingga konsumen dapat bertambah setiap tahunnya dan memberikan dukungan kepada tim kesayangannya. 

Masyarakat Indonesia sendiri memiliki antusiasme yang tinggi dalam sepak bola. Antusiasme itu menunjukkan bahwa Indonesia merupakan pasar yang potensial dalam industri sepak bola. 

Tetapi, yang menjadi sebuah ironi adalah antusiasme itu belum mampu dimanfaatkan oleh klub-klub dalam negeri. Berbeda dengan yang dilakukan oleh “produsen” luar negeri. Menurut pandangan saya, terdapat beberapa langkah strategis yang harus dilakukan "produsen" sepak bola Indonesia untuk mencapai indikator-indikator ideal sebagai berikut:

1. Komersialisasi pada klub-klub kasta tertinggi di Indonesia tercapai
2. Partisipasi rakyat Indonesia dalam sepak bola nasional mencapai 5% dari keseluruhan jumlah penduduk
3. Masyarakat mudah mengakses lapangan-lapangan sepak bola dengan standar internasional
4. Pemain Indonesia bermain di luar negeri yang memiliki kompetisi yang lebih baik
5. Indonesia konsisten bermain di Piala Dunia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun