Dulunya lahan yang di jual ini pun ditanami jagung dan cabai, ketika panen tiba dapat senilai Rp. 40 juta dalam sekali panen kini hanyalah kenangan semata karena lahan yang ada kini sudah terjual semua.
Banyak warga yang lahannya terjual itu pun kembali menuntut agar pihak proyek segera menunaikan janji yang sebelumnya disampaikan pada warga untuk diberikan pekerjaan. Namun, nihil hasilnya warga pun masih bekerja sebagai petani bahkan ada yang tidak bekerja.Â
Menanggapi tentang permasalahan tersebut perusahaan yang berkaitan berkomitmen merekrut pekerja yang sesuai kriteria perusahaan dan bukan hanya asal pilih yang ada. Pihak perusahaan pun bukan tidak ingin ingkar janji, tetapi mereka akan lebih professional mencari pekerja yang memang ahli di bidangnya.
Belajar dari Kampung Miliarder yang ada di Kabupaten Tuban, inilah betapa pentingnya memiliki literasi atau pemahaman mengenai cara mengelola uang dengan baik dan benar dan harus lebih bisa menjaga diri lebih baik.
Literasi itulah yang membuat kita tidak konsumtif saat menjadi miliarder dadakan. Sebab, penyebab utama seorang gagal mengatur keuangan adalah pola hidup konsumtif, yang hanya cenderung memikirkan kesenangan sesaat, dan mengabaikan persiapan dana yang ada di masa depan.Â
Oleh karena itu, pastikan memiliki ilmu kelola uang yang baik dan teratur, mempersiapkan dana darurat, dan mulai melakukan pencatatan skala prioritas keuangan untuk menghindari sikap konsumtif berlebihan atau pemborosan.