Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dia Menikmati Lukanya

9 April 2023   05:38 Diperbarui: 1 Mei 2023   20:08 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua orang menyangka dia akan menyerah. Tapi ternyata tidak. Dia masih terlihat berjalan santai menuju toko bunga miliknya.

Tidak besar toko bunga yang dimilikinya. Hanya saja, tempatnya memang strategis. Jadi toko bunga itu selalu tampak ramai.

"Ada bunga krisan?"

Dengan cekatan dia melayani setiap pelanggan. Tak pernah keluar satu kata keluhan pun dari mulutnya meski kadang dia harus menghadapi pembeli yang bawel.

"Ada bunga yang cocok untuk orang yang sedang patah hati?"

Dia begitu hafal dengan karakter bunga. Setiap kali ada yang bingung akan memberikan bunga apa, dia selalu bisa menemukan jalan keluar yang sangat ideal.

Akhirnya, semua orang, baik pelanggan toko bunganya atau orang yang baru pernah sekali datang ke toko bunga nya tahu juga. Dia memang sudah bersahabat dengan lukanya. Tak ada lagi yang bisa melukainya, apalagi sampai dia menangis.

Tangis sudah khatam dari kamus hidupnya. Kini, dia hanya mengenal senyum dan kebahagiaan. Itu pula yang membuatnya merasa pas tiap hari menggauli bunga bunga itu.

"Selamat sore."

Dan dia tahu betul pemilik suara itu. Dia tetap melayaninya dengan senyum.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun