Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ah, sebagai Guru Biasa Sih

28 Januari 2021   05:15 Diperbarui: 28 Januari 2021   06:28 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Pak, saya mau main ke rumah bapak, boleh? " pertanyaan seperti itu dari seorang murid sering sekali hadir dalam kehidupan seorang guru. 

Sebagai guru yang baik , kadang cuma pura-pura baik, tak mungkin guru menolaknya. Walaupun kadang sedikit merasa terganggu. Yang, jelas penolakan seorang guru akan memunculkan luka yang lumayan dalam film hati muridnya. Seorang guru sejati tak mungkin dong melakukan itu terhadap muridnya. 

Lho, ternyata yang suka pengin main ke rumah kadang bukan cuma anak yang masih diajar. Beberapa guru senior ternyata sering sekali di kunjungi oleh alumni. Kadang mereka kangen juga masa masa sekolah. Kumpul bareng terus ke rumah gurunya. Walaupun kalau difoto malah gurunya kelihatan lebih muda. 

Persoalan yang dibawa serta cuma persoalan cinta. Anak SMP kalau sudah mengenal cinta memang lucu. Mungkin karena gurunya sudah tua, jadi kadang terasa lucu tingkah cinta mereka. Namanya juga cinta monyet. 

Selama pembelajaran daring, waktu kerja guru sebetulnya malah nambah. Jadi lumayan panjang. Karena, beberapa anak yang HP bermasalah, atau HP hanya satu tapi harus berdua dengan adiknya, atau malah berdua dengan bapaknya yang jadi ojol (anaknya ngalah jam belajar nya nunggu bapaknya pulang dari ngojol). 

Mereka yang bermasalah dalam mengikuti pembelajaran daring pada waktunya, sebetulnya bisa melihat materi pembelajaran di GCR (Google Classroom). Biasanya gurunya juga sudah menjelaskan lewat youtube. Namun, namanya anak anak, selalu merasa belum puas jika belum mendengarkan langsung dari gurunya. 

Sehingga seorang guru harus siap untuk melayani muridnya yang tidak paham dalam pembelajaran daring sekarang ini.  Tengah malam pun dijabanin. Kasihan anak orang. 

Sebetulnya lebih kasihan lagi kepada orang tua yang sudah kebingungan ngajarin anaknya. Banyak materi yang orang tua sendiri tak pernah tahu karena merupakan materi baru di kurikulum 2014. Untuk bahasa Indonesia banyak sekali yang baru. 

Kadang-kadang orang dinas juga keterlaluan. Selalu saja ada isian yang harus selesai besok pagi. Sehingga terpaksa kepala sekolah mengerahkan guru gurunya agar kerjaan dari dinas segera dapat dikirimkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun