Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pelukan Terakhir (3)

27 Januari 2021   13:21 Diperbarui: 27 Januari 2021   13:27 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Raisya memang selama pjj tak lagi mendapatkan keluhan. Beberapa guru malah menunjukkan nilai ulangan Raisya yang berubah menjadi bagus. 

"Siapa dulu dalamnya? "

Aku cuma bisa tersenyum. Akan kah berubah menjadi malas belajar kalau aku tak mau datang ke rumahnya lagi atau dia tetap akan rajin? Pertanyaan ini sulit aku jawab. Karena pertanyaan berikut nya akan lebih berat. Bagaimana kalau Raisya kembali bandel? 

Perhatian yang kuberikan kepada Raisya memang cukup banyak. Dia sudah begitu dekat. Beberapa kali malah datang ke sekolah membawakan makan siang untuk ku. 

Mungkin Raisya memang butuh figur seorang ayah yang sudah meninggalkannya. Justru di saat Raisya membutuhkan. 

"Mungkin aku tak datang ke sini lagi. "

"Jangan sama sekali. Saya lihat Raisya masih membutuhkan kamu, Mas. Datang lah sekali kali demi Raisya. "

Aku dekati Savat. Aku peluk dia. Seandainya dulu kita disatukan. Ah, jangan mengandai ngandai. Waktu tak mungkin berputar ke belakang. 

Mungkin ini pelukan terakhir. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun