Ada orang bodoh yang menjajakan kebodohannya bahwa Anda tidak Islam jika Anda tidak marah kepada Macron. Ciri Islam yang kafah cukup tunjukkan kemarahan kepada Macron dan Prancis.Â
Siapa yang tidak bisa menjajakan kebodohan ini akan tergulingkan sebagai pemimpin politik. Maka, tak ada politikus hipokrit yang tak menyambut kesempatan ini untuk menaikkan nilai politik mereka.Â
Benarkah Islam dipenuhi kemarahan dan kebencian seperti tergambar saat ini?Â
Sifat Allah yang paling banyak tertera dalam kitab Al Quran adalah sifat Rahman dan Rahim. Setiap kita hendak membaca setiap surat dalam Album Qur'an selalu dimulai dengan sifat Rahman dan Rahim tersebut. Kecuali satu surat saja. Ya, kecuali satu surat saja.Â
Dari sini saja, kita sudah dapat mengambil hikmah yang sangat besar. Allah menciptakan manusia dengan sifat Jamaliah dan Jalaliah-Nya. Tapi, sifat Jamaliah sendiri lebih banyak disebut dalam kitab suci-Nya.Â
Salah satu hadis Nabi Muhammad melarang kemarahan. "Jangan marah, maka untukmu surga". Letidakmarahan seseorang akan dibalas dengan surga. Apakah gampang memperoleh surga karena cukup dengan menahan marah? Ternyata, tidak. Surga sulit diperoleh. Karena menahan marah ternyata tak segampang ngomong tentang itu.Â
Marah politik sedang disebar di mana-mana oleh pengusung politik kemarahan. Â Ingat ISIS? Mereka kemana mana mengusung kemarahan. Menebar teror. Dan mereka mengaku beragama. Ajaran agama yang mana yang mereka amalkan?Â
Marah politik hanyalah sebuah kamuflase dari kepentingan politik yang dibungkus agama. Mereka ingin menang dengan cara berdagang. Seperti politik biasanya.Â
Tentu, ini bukan hanya untuk Erdogan dan Mahathir, misalnya. Politik kemarahan juga diusung oleh Macron sendiri. Dan juga oleh Trump. Presiden negara adik daya itu juga berhasil menduduki kursi kepresidenan dengan memanipulasi kemarahan, menggugah kemarahan, dan memanfaatkan kemarahan.Â
Dunia saat ini sedang diselimuti oleh kemarahan politik untuk kepentingan masing-masing. Walaupun kepentingan itu dibungkus dengan berbagai bungkus seperti agama.Â
Politik marah harusnya mampu lebih baik. Dunia tidak dikendalikan oleh kemarahan. Dunia justru mampu mengendalikan kemarahan. Sehingga dunia dapat meraih kedamaian.Â
Stop marah politik menjadi politik marah. Â Karena tak ada persoalan yang dapat diselesaikan dengan marah. Justru marah itulah pangkal segala persoalan.Â
Nabi mengajarkan kita semua untuk dapat mengelola marah. Karena kemarahan ada sakit yang akut dalam hati setiap insan. Karena kemarahan adalah pangkal banyak persoalan.Â
Memang berat mengelola kemarahan. Berat sekali. Sehingga sangat wajar jika ganjaran atau balasan yang setimpal untuk orang yang mampu menahan marah hanyalah surga. Karena saking beratnya melakukan hal tersebut.Â
Mari kita sehatkan diri kita dengan menahan amarah. Karena amarah akan merusak segalanya.Â