Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Penulis Sejarah Kota dan Pucuk Pistol yang Mengarah ke Jidatnya

26 September 2020   05:22 Diperbarui: 26 September 2020   05:34 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bisa bicara dengan Saudara Hada? " laki-laki berperawakan tetap itu seperti meminta izin tapi nadanya menekan cenderung meneror. 

Malam itu memang gerimis masih jatuh satu satu. Suaranya ritmis. Kota tentu sepi. Entah kenapa. Mungkin juga karena ada himbauan untuk lebih baik di rumah saja. 

"Iya. Saya sendiri. "

"Oh, lagi sibuk ya? "

Hada menggeleng. Laki-laki itu kemudian duduk di kursi itu, tanpa dipersilakan. Kemudian dia memutar mutar matanya seperti sedang mencari sesuatu. 

"Ada bisa dibantu? "

Laki-laki itu seakan tak peduli dengan pertanyaan Hada.  Laki-laki itu bangun dari tempat duduk kemudian menuju meja yang teronggok begitu saja di pojok kamar. 

Laki-laki itu membuka buka kertas yang ada di meja kerja Hada. Mengambil satu kertas. Membacanya. Terus tersenyum sendiri. 

"Kamu penulis? "

Hada mengangguk. 

"Menulis apa? "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun