Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ndasmu

18 Juni 2019   17:33 Diperbarui: 18 Juni 2019   17:41 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tuti selalu saja bisa berkelit.  Sebetulnya,  itu bukan nama sebenarnya.  Nama sebenarnya,  Sudiyem.  Asli kampung Kancot. 

Dia tidak cantik.  Pas-pasan banget.  Tapi kecenderungannya jelek.  Lha wong idung saja gak keliatan kalau liatnya dari samping. 

Hanya saja,  Tuti emang percaya diri.  Tak pernah canggung pada siapa pun.  Termasuk orang yang baru kenal. 

Tuti itu sebetulnya cuma panggilan.  Karena Sudiyem senang menipu maka orang memanggilnya Tuti.  Tukang tipu. 

"Aku sekarang sudah kapok,  gak mau nipu lagi,  Mbak. "

Aku tersenyum doang. 

"Masa gak percaya sih,  Mbak? "

Aku manggut. 

"Suamiku itu lho,  Mbak.  Malaaaaz buanget.  Tapi namanya juga suami,  kan ya,  aku juga gak tega juga.  Suamiku muntah-muntah,  Mbak. "

Aku hanya diam. 

"Dari pagi sampai tadi aku mau ke sini,  masih muntah-muntah. "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun