Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Silakan Menjadi Oposisi yang Cerdas

21 Mei 2019   07:07 Diperbarui: 21 Mei 2019   07:14 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lebih baik punya musuh pinter daripada punya teman goblok.   Hal ini menunjukkan bahwa kita bisa belajar dari siapa saja, termasuk musuh kita.  Hal ini juga menunjukkan bahwa kepandaian itu penting,  entah kamu duduk sebagai apa. 

Sebaliknya, kebodohan adalah malapetaka.  Jangankan musuh goblok,teman goblok saja berbahaya.

Setelah pengumuman hasil rekapitulasi KPU yang menyatakan bahwa Jokowi-Maruf Amin memenangkan pemilu seharusnya segala persoalan tentang pemilu sudah selesai.  Di sini.  Titik.  Jalan untuk menggugat disediakan di MK,  bisa ditempuh,  bisa juga tidak.  Sangat bergantung kepada kesiapan bukti pihak yang menggugat.  Kalau hanya modal guntingan koran,  maaf,  ini sih bodoh nya kebangetan. 

Tak ada keterbelahan di tengah masyarakat.  Urusan politik sudah menjadi terlokalisasi di Senayan.   Pertarungan menjadi pertarungan gagasan.  

Tak ada pertarungan di jalanan model Titik Suharto.   Pertarungan di jalanan hanya menunjukkan rendahnya moral si penggagas. 

Rakyat sudah menjadi rakyat Indonesia.  Presiden sudah menjadi presiden Indonesia.  Jangan lagi ada rakyat kampret atau rakyat cebong. 

Bisakah muncul oposisi cerdas? 

Kelihatan nya tinggal dua partai yang siap berposisi.   Sementara dua partai lain,  masih abu abu. 

Gerindra dan PKS yang tak mungkin masuk kabinet atau pemerintahan.   Walaupun Gerindra masih bisa diterima oleh Koalisi Jokowi tapi perasaan malu akan membuat Gerindra menolak nya. 

Melihat tingkah polah politisi di DPR, memang sangat mustahil berharap ada oposisi cerdas.   Oposisi yang mampu memberikan alternatif pilihan untuk lima tahun ke depan.   Apalagi melihat polah tingkah kedua partai saat pemilu kemarin yang lebih suka isu murahan daripada isu isu fundamental. 

Semoga para pengikut Prabowo cepat menyadari akan politik.   Tidak membawa kekalahan seumur hidup.  Dan memelihara dendam kesumat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun