Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perempuan Tanpa Alas Kaki

27 Agustus 2018   13:17 Diperbarui: 27 Agustus 2018   13:06 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perempuan itu menengadah. Mengintip matahari yang semakin meninggi.

Lalu kembali melangkahkan kaki.

Sudah entah keberapa ribu kali, perempuan itu melewati jalan itu. Sejak jalan belum diaspal. Ketika kakinya masih kuat menjejak.

Dan hari ini masih ditelusuri nya jalan itu. Jalan yang terasa menyengat saat matahari memuntahkan panas neraka di siang hari DI musim kemarau seperti siang ini.

Kenapa tidak tinggal di rumah saja?

Perempuan itu perlu makan. Tak mungkin dia hanya mengandalkan pemberian tetangga.

Dulu perempuan itu punya suami. Suami yang setia. Saking setianya, dia mati duluan. 

Pernah juga punya anak. Tapi selalu direnggut oleh penyakit yang kata orang penyakit keturunan. Keluarga suami semuanya mati anak anak kecuali dia satu satunya. Dan kutukan keturunan itu sekarang menimpa kelurga dia.

Hidup sendiri itu berat.

Tapi tak mungkin perempuan itu bunuh diri. Perempuan itu hanya bisa membuang semua alas kaki.

Tanpa Alas kaki, badan akan selalu sehat. Kata suaminya dulu. Dan kesetiaan perempuan itulah yang menjaga kata kata suaminya.

Entah sampai kapan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun