Mohon tunggu...
Mochacinno Latte
Mochacinno Latte Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

day dreamer, art holic, coffee holic, painter, technocrat wanna be, author for his own satisfaction, idea creator

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ontran-ontran Ngarcopodo Seri 10 | Peradaban Majnun

15 September 2018   22:06 Diperbarui: 16 September 2018   00:15 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dari-pada calonmu, sudah terbukti??, Calon presiden kok duda, katanya juga calon situ dari keluarga beragama non. Yang situ sendiri katanya fanatik islam. Hypocrite itu!!, mau menang sendiri? Prestasinya apa. Pokok nya harus Pakde lagi" Lennon berkelit lalu kemudian melakukan serangan balik yang tak kalah ganas.

Keki Katon mendengar percakapan itu. "wis ndak usah pada berisik, kayak yang tahu politik saja, paling juga bacaannya koran kampung dan majalah bobo... jangan ikut-ikutan sok tahu dan sok pinter" timpalnya.

"BRaaak" Bagong mbanting kartu dengan kuat. " haha.. jadi aku menang lagi, hari ini tidur saja di pos ronda sambil liat bola hahaha" ngejek Bagong pada dua kawannya itu.

Bagong berdiri njoget sambil megangin sarung yang dikenakan nya. Menggelinjang dan senang bukan kepalang seperti halnya pada Wakil Rakyat dapat Proyek gelap dari pengusaha.

"naaaaah ini apaaa...!!!!" Teriak Katon dan Lennon bersamaan, menunjuki dan mengambil beberapa lembar kartu remi yang berjatuhan dari sarung Bagong. Ternyata sedari-tadi disembunyikan Bagong di balik sarungnya. Bagong tercyduk kikuk mematung dia tak bisa mengelak, tapi bukan bagong namanya kalau tidak beralasan.

"hehe jangan menuduh yang sembarangan, hoax ini, jangan menyebar isu yang tidak-tidak, ini kartunya cuman kebetulan nemplek, nempel di sarung dan kedudukan, enak saja." Elak Babong bagai politisi ketahuan sedang ngutil duit rakyat.


"Ini jelas ketahuan mau apa lagi Goong" Lennon keki dibuatnya, tangan Lennon menyahut sarung bagong, ditariknya.

"Kamu jangan jadi Buzzer murahan ala sosmed ya Non" Elak bagong, tangnanya dikibaskan menangkis amitan Lennon kesarungnya.

"Waah kalau ini jelas tipu-tipu tak perlu buzzer lagi" Sergap Katon kepada Bagong.

Bagong kecut tak berkutik. " wis gini, kita ulangi ya tapi aku dapat skor"

"Ndak bisa harus kita tuntaskan" Lennon tidak terima dan segera saja mencopot sarung dan diletakkannya di atas TV.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun