Mohon tunggu...
Muhammad Natsir Tahar
Muhammad Natsir Tahar Mohon Tunggu... Penulis - Writerpreneur Indonesia

Muhammad Natsir Tahar| Writerpreneur| pembaca filsafat dan futurisme| Batam, Indonesia| Postgraduate Diploma in Business Management at Kingston International College, Singapore| International Certificates Achievements: English for Academic Study, Coventry University (UK)| Digital Skills: Artificial Intelligence, Accenture (UK)| Arts and Technology Teach-Out, University of Michigan (USA)| Leading Culturally Diverse Teams in The Workplace, Deakin University and Deakin Business Course (Australia)| Introduction to Business Management, King's College London (UK)| Motivation and Engagement in an Uncertain World, Coventry University (UK)| Stakeholder and Engagement Strategy, Philantrhopy University and Sustainably Knowledge Group (USA)| Pathway to Property: Starting Your Career in Real Estate, University of Reading and Henley Business School (UK)| Communication and Interpersonal Skills at Work, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Leading Strategic Innovation, Deakin University (Australia) and Coventry University (UK)| Entrepreneurship: From Business Idea to Action, King's College London (UK)| Study UK: Prepare to Study and Live in the UK, British Council (UK)| Leading Change Through Policymaking, British Council (UK)| Big Data Analytics, Griffith University (Australia)| What Make an Effective Presentation?, Coventry University (UK)| The Psychology of Personality, Monash University (Australia)| Create a Professional Online Presence, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Collaborative Working in a Remote Team, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Create a Social Media Marketing Campaign University of Leeds (UK)| Presenting Your Work with Impact, University of Leeds (UK)| Digital Skills: Embracing Digital, Technology King's College London (UK), etc.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Benarkah Manusia Dikutuk untuk Bebas?

4 Oktober 2021   08:02 Diperbarui: 25 Juli 2022   08:24 1115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: cdn.theatlantic.com

Jika kehendak bebas itu nyata, dalil Jean-Paul Sartre "Man is condemned to be free" _manusia dikutuk untuk bebas_ dapat diterima. Kita dikutuk untuk bebas agar kita bisa dihukum, tanpa melibatkan Tuhan di dalamnya, atau bahkan Tuhan ikut serta.

Jika kehendak bebas itu nyata, dalil Jean-Paul Sartre "Man is condemned to be free" _manusia dikutuk untuk bebas_ dapat diterima. Kita dikutuk untuk bebas agar kita bisa dihukum, tanpa melibatkan Tuhan di dalamnya, atau bahkan Tuhan ikut serta.

Tuhan menyediakan surga dan neraka untuk segala sesuatu yang telah Dia takdirkan. Sebagai Sang Maha Tahu (omniscient) menjadi mustahil bahwa Tuhan tidak tahu siapa yang akan menjadi penghuni surga dan neraka-Nya kelak.

Menghapus kehendak bebas dari angan-angan kita tidak hanya dilakukan di masa silam, bahkan oleh ilmuan paling progresif abad ini, misalkan Bostrom dari Oxford, Terrile dari NASA, dan Elon Musk pemilik Space X.

Mereka mendalilkan punya landasan logis untuk mengatakan bahwa kita sedang berada dalam dunia simulasi di bawah pengawasan entitas superior di atas langit. Sebuah eksprimen juga membuktikan, bahwa otak telah membuat keputusan bawah sadar sebelum kita menyadarinya.

Lalu apa yang kemudian membedakan kita dengan burung camar atau pohon mangga? Sebagai sesama makhluk yang disusun oleh algoritma dan determinasi, setidaknya kita punya pikiran sadar (consciousness), kita punya bahasa, kita punya mitos dan kita punya puisi. Kita dapat memenuhi dahaga batin dengan merayakan Tuhan dan takdir-Nya detik per detik. ~

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun