Mohon tunggu...
Muhammad Natsir Tahar
Muhammad Natsir Tahar Mohon Tunggu... Penulis - Writerpreneur Indonesia

Muhammad Natsir Tahar| Writerpreneur| pembaca filsafat dan futurisme| Batam, Indonesia| Postgraduate Diploma in Business Management at Kingston International College, Singapore| International Certificates Achievements: English for Academic Study, Coventry University (UK)| Digital Skills: Artificial Intelligence, Accenture (UK)| Arts and Technology Teach-Out, University of Michigan (USA)| Leading Culturally Diverse Teams in The Workplace, Deakin University and Deakin Business Course (Australia)| Introduction to Business Management, King's College London (UK)| Motivation and Engagement in an Uncertain World, Coventry University (UK)| Stakeholder and Engagement Strategy, Philantrhopy University and Sustainably Knowledge Group (USA)| Pathway to Property: Starting Your Career in Real Estate, University of Reading and Henley Business School (UK)| Communication and Interpersonal Skills at Work, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Leading Strategic Innovation, Deakin University (Australia) and Coventry University (UK)| Entrepreneurship: From Business Idea to Action, King's College London (UK)| Study UK: Prepare to Study and Live in the UK, British Council (UK)| Leading Change Through Policymaking, British Council (UK)| Big Data Analytics, Griffith University (Australia)| What Make an Effective Presentation?, Coventry University (UK)| The Psychology of Personality, Monash University (Australia)| Create a Professional Online Presence, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Collaborative Working in a Remote Team, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Create a Social Media Marketing Campaign University of Leeds (UK)| Presenting Your Work with Impact, University of Leeds (UK)| Digital Skills: Embracing Digital, Technology King's College London (UK), etc.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Batman Itu Super Pribumi

21 Oktober 2017   13:37 Diperbarui: 22 Oktober 2017   08:07 1375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: https://static.comicvine.com

Batman dan Superman itu sama hebatnya. Batman pribumi asli yang mewakili ras manusia, sedangkan Superman seorang perantau dari Krypton. Keduanya berada dalam orbit berbeda sampai kemudian Lex Luthor memanipulasi Batman untuk memulai pertarungan dengan Superman.

Alkisah, Superman alias Kal-El, alias Clark Kent berasal dari planet di luar tata surya, 50 tahun cahaya dari Bumi, sebuah planet bernama Krypton. Dengan bantuan ayahnya Jor-El, Kal-El meluncur ke bumi dalam upaya menghindari ledakan bintang raksasa dalam skala Supernova yang akan menghabiskan seluruh ras Kryptonian.

Sebagai perantau atawa non pri, Superman sudah dilengkapi dengan kemampuan untuk menghadapi segala ketidakmungkinan di negeri asing. Selama perjalanan ke Bumi, Jor-El lewat memori kristalnya mengajarkan pengetahuan ihwal peradaban manusia rentang ribuan tahun dan tentang planet Bumi ke dalam pikiran Kal-El. Di samping mampu terbang melebihi kecepatan cahaya, Superman memiliki sepasang mata laser yang menghanguskan apapun dan raga super baja tahan nuklir.

Superman adalah seorang pendatang yang sangat tahu diri. Tak pernah ia congkak, licik, dan merasa menyandang ras terunggul. Mata lasernya disembunyikan dengan kacamata tebal seorang jurnalis rendah hati bernama Clark Kent. Jiwanya mulia, memastikan bumi sebagai rumah baru yang nyaman dan menyepak penjahat yang akan membuat kekacauan. Clark tak pernah mengumumkan bahwa ia adalah Superman yang patut disanjung dan diberi kuasa. Mata lasernya tak pernah menyasar Balai Kota apalagi Istana Negara.

Bahkan Superman menjadikan non pri bernama Darkseid sebagai musuh utamanya selain Lex Luthor. Darkseid adalah salah satu makhluk terkuat di seluruh jagat raya dan telah hidup selama ratusan ribu tahun.

Batman pula adalah seorang pribumi. Anak watan ras manusia. Sebelumnya ia tampak lemah dan menderita luka traumatik tentang pembunuhan orangtuanya dan ketakutan luar biasa terhadap kelelawar. Sampai kemudian Batman, alias Bruce Wayne menjadi pahlawan super dengan IQ 192. Batman adalah pribumi yang patut ditiru dan menjadi kebanggaan tuan rumah. Ia menindas ketakutannya, merangkum kecerdasan dan ketangguhan di atas rata-rata, kekayaan yang tak terbatas dari Wayne Industries, idealisme, termasuk akses terhadap industri teknologi dan militer super canggih.

Batman - sebagaimana selalu diratapi pribumi - pernah melewati titik terlemah. Seorang yatim piatu tanpa masa depan. Ayah ibunya ditembak mati di depan matanya oleh perampok di sebuah gang gelap. Sejak itu ia bertekad untuk menjadi manusia super untuk kemudian memburu penjahat - penjahat paling gila di Gotham. Joker, Two Face, Enygma dan Penguin di antara yang berhasil dilipat Batman.

Jika semua pribumi seperti Batman, maka ia tak akan pernah tersingkir oleh hantaman apapun. Ia sanggup berumah di tengah kota bertetangga dengan orang kaya dan raja - raja, menyeruak dari kekumuhan, tanpa meratap apalagi mengasihani diri sendiri, ia bangkit setegak dengan Superman.

Kita tahu, pribumi di mana pun selalu tampak inferior dan pendatang seolah - olah superior. Secara, tak ada satu makhluk bumi pun yang sanggup mengalahkan Superman dan ia mampu melakukan apapun yang ia kehendaki. Superman hanya bisa dikalahkan oleh kejeniusan seorang Batman.

Batman bukanlah pribumi loyo yang muncul dari pelimbahan, minta dikasihani sambil mengibarkan panji - panji humanisme salah asuh: orang miskin dan lemah selalu benar. Sejak bumi tamat dari penjajahan dan diskriminasi ras, pribumi dan non pribumi selalu punya kesempatan yang sama untuk menggenggam dunia. Akan ada semiliar alasan bagi Batman untuk tidak menatap mata Superman. Tapi dia bukan jenis manusia inferior yang diseret arus dan diterbangkan angin seperti daun mati.

Batman memiliki kekuatan otot terlatih yang selama ini mampu menghancurkan lawan-lawannya, ditambah kecerdasan yang mampu berpikir sebagai super-detective, memecahkan kejahatan yang paling rumit sekalipun. Ditambah gairah belajar dan membaca super disiplin. Maka Batman dan Superman berada pada level yang sama, terutama ketika Batman berhasil membaca titik lemah Superman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun