Mohon tunggu...
Money

Menghadapi Masalah Komitmen Karyawan pada Entrepreneur Muda

20 Maret 2019   09:35 Diperbarui: 20 Maret 2019   09:36 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Bogor -- Saat ini Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki penduduk sejumlah 265 juta jiwa (proyeksi Bappenas). Tentunya Indonesia ingin dikatakan negara maju, untuk mewujudkannya tentunya diperlukan usaha dari setiap elemen masyarakat. Terutama para pemuda, kaum milenials dengan mampu membuka lapangan pekerjaan sendiri, yaitu berwirausaha "entrepreneur". 

Saat ini, jumlah entrepreneur di Indonesia menurut data BPS pada tahun 2015 sejumlah 1,6 persen. Sedangkan syarat minimal sebuah negara maju adalah minimal 2 persen jumlah persentase dari keseluruhan penduduk. Atau sekitar 5.300.000 penduduk lebih menjadi pengusaha.

Tentunya, kesuksesan seorang entrepreneur tidak lepas dari komitmen dirinya sendiri, maupun komitmen karyawan yang ia pimpin. Suatu usaha akan sangat sulit dikendalikan jika hanya mengandalkan kemampuan individu. 

Sebagai seorang entrepreneur hendaknya mau mengerti bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan komitmen pada karyawan agar nantinya dapat mencapai tujuan perusahaan.

Menurut Richard M. Teers (Teers.1985:50) Komitmen karyawan adalah rasa identifikasi yaitu kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi, keterlibatan yaitu kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi yang bersangkutan, loyalitas yaitu keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi. 

Kemudian, komitmen dalam berorganisasi dapat terbentuk karena adanya beberapa faktor, baik dari organisasi, maupun dari individu sendiri. Hal utama yang mampu untuk meningkatkan komitmen karyawan,

  1. Lingkungan kerja yang memiliki keadilan distributif dan prosedural.
  2. lingkungan kerja yang melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan
  3. Organisasi yang memperhatikan keseimbangan kehidupan kerja dan keluarga karyawan.
  4. Pemberian reward atas pencapaian.
  5. Kebijakan kompensasi dan insentif.
  6. Pemimpin yang senantiasa ramah dan tegas terhadap karyawan.

Langkah-langkah diatas tentunya diharapkan dapat dipraktekan oleh pengusaha muda yang baru mulai merintis usahanya. Agar nantinya dapat memperkecil kemungkinan tingkat turnover atau resign karyawan terhadap sebuah usaha.

Source,

  • Bacal R. 2001. Performance Management. Terjemahan Surya Dharma.             Yanuar Irawan. Gramedia. Jakarta.
  • Gibson James L , Ivancevich, John M, Donnelly Jr, James H. 2000.       Organizations: Behaviour, Structure, and Process. 10th edition,          McGraww-Hill,Boston.
  • Meyer J P And  Allen N J.  1997. Commitment In The Worplace Theory              Research And Application. Sage Publications. California
  • Mowday R T, Porter L W And  Steeras, R. 1982. Organizational          Linkages : The Psychology of Commitment, Absenteeism and             Turnover.  Academic Press. San Diego, California
  • https://www.liputan6.com/bisnis/read/2189159/mau-jadi-negara-maju-ri-harus-banyak-cetak-wirausaha

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun