Mohon tunggu...
Maulidiya FatikhatulKhusna
Maulidiya FatikhatulKhusna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenaikan UKT Menjadikan Masyarakat Miskin Dilarang Sarjana

8 Mei 2024   13:46 Diperbarui: 8 Mei 2024   13:49 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan tinggi sekarang semakin terasa seperti beban yang berat bagi masyarakat miskin, meskipun seharusnya menjadi alat penting untuk mendorong mobilitas sosial dan memberikan peluang bagi semua orang untuk mencapai potensi penuh mereka. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang cepat dan terus berlanjut, yang menempatkan keluarga dengan pendapatan rendah di bawah tekanan finansial yang signifikan. Dengan keadaan ekonomi yang sulit dan biaya pendidikan yang terus meningkat, akses ke pendidikan tinggi kini semakin sulit bagi banyak orang.

Pendidikan tinggi menjadi semakin penting dan sangat penting di era modernisasi dan globalisasi saat ini, di mana pengetahuan dan informasi sangat penting. Ini adalah era di mana kemajuan setiap negara sangat bergantung pada pengetahuan dan informasi. Oleh karena itu, pendidikan tinggi sangat penting untuk kemajuan ini. Pendidikan tinggi telah berkembang menjadi hal yang sangat penting dalam hidup kita seiring berjalannya waktu dan perubahan zaman. Ini tidak hanya diperlukan untuk mendapatkan pengetahuan, tetapi juga untuk membantu membuka lebih banyak dan lebih baik kesempatan. Pendidikan tinggi sebenarnya berfungsi sebagai sarana untuk menghubungkan orang dengan kesempatan hidup yang lebih baik, yang memungkinkan mereka untuk mencapai mimpi dan aspirasi mereka.

Namun, ironi yang mendalam harus kita hadapi dalam konteks ini. Ironinya adalah kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di perguruan tinggi secara konsisten dan berkelanjutan, seringkali tidak memperhitungkan kondisi ekonomi masyarakat miskin. Salah satu contohnya adalah kenaikan UKT baru-baru ini sebesar ratusan persen dari sebelumnya. Dengan harapan meningkatkan kualitas pendidikan, kenaikan ini justru menciptakan jarak yang semakin dalam antara yang mampu dan yang tidak mampu. Ini adalah paradoks tragis dalam sistem pendidikan kita, di mana pendidikan seharusnya membantu mobilitas sosial dan keadilan sosial, tetapi malah menghalangi orang-orang yang kurang mampu secara ekonomi untuk mendapatkan pendidikan. Ini adalah masalah yang sangat penting dan harus mendapat perhatian dan solusi yang tepat karena pendidikan adalah hak bagi semua orang, bukan hanya bagi mereka yang mampu membayar.

Fakta bahwa pendidikan tinggi dianggap sebagai kunci keberhasilan dan kemakmuran menjadi semakin menyakitkan. Sering dianggap sebagai cara untuk meningkatkan status sosial dan ekonomi, pendidikan tinggi adalah cara untuk keluar dari lingkaran kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup. Namun, dengan kenaikan UKT yang signifikan, pendidikan tinggi semakin terasa seperti mimpi yang jauh bagi mereka yang kurang mampu dan semakin sulit dijangkau. Peran pemerintah menjadi sangat penting dalam situasi ini. Pemerintah harus bertindak sebagai penyedia pendidikan yang adil dan merata kepada semua orang, tidak peduli latar belakang ekonomi atau sosial mereka. Dalam upaya untuk memberikan pendidikan yang berkualitas tinggi, tidak ada yang boleh ditinggalkan.

perlu kita ingat bahwasannya pendidikan adalah hak asasi manusia, dan setiap orang berhak atas pendidikan yang layak. Pendidikan tinggi tidak boleh menjadi barang mewah yang hanya dapat diakses oleh sekelompok orang tertentu; sebaliknya, pendidikan tinggi harus berfungsi sebagai jalur yang menghubungkan semua orang, tidak peduli latar belakang ekonomi mereka, dengan peluang hidup yang lebih baik.

Apakah ini gambaran dari pendidikan yang kita harapkan dan banggakan? Pendidikan, yang sangat penting untuk menentukan masa depan negara, tampaknya saat ini berada dalam kondisi yang buruk. Pendidikan tinggi hanya tersedia bagi mereka yang mampu membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang tinggi. Bagaimana dengan mereka yang tidak dapat melakukannya? Pemerintah harus segera mengambil tindakan dan inisiatif untuk memastikan bahwa pendidikan tinggi dapat diakses oleh semua orang, tidak peduli status ekonomi mereka. Akses ke pendidikan yang layak dan berkualitas tinggi tidak boleh dibatasi oleh uang. Pemerintah bertanggung jawab untuk melindungi hak setiap warga negara untuk pendidikan yang layak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun