Mohon tunggu...
Haposan Lumbantoruan
Haposan Lumbantoruan Mohon Tunggu... Freelancer - Pessenger

Pemula yang memulai hobi dengan membaca buku dan koleksi buku, menulis, sepakbola dan futsal, musik, touring dan traveling serta suka (doakan) kamu:)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kuliah Tidak Wajib, Mengapa UKT Mahal?

17 Mei 2024   20:40 Diperbarui: 18 Mei 2024   15:16 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penulis ketika duduk di kelas XII IPS-1 SMA Negeri 1 Pinangsori. (Sumber gambar: dokpri/Haposan Lumbantoruan)

Pendahuluan

Membaca berita hari ini (17/5/2024) di berbagai platform berita online tentang polemik UKT mahal bagi setiap calon maupun mahasiswa-mahasiswi di perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, mengingatkan penulis 12 tahun silam ketika masih duduk di bangku SMA.

Penulis adalah alumnus Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pinangsori yang terletak di Kecamatan Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Tepatnya di Desa Albion-Perancis. Sekolah penulis adalah salah satu SMA terbaik di kecamatan tersebut.

Baca juga: Gitarku Part 2

Ilustrasi SMA Negeri 1 Pinangsori. (Sumber gambar: Facebook SMA Negeri 1 Pinangsori)
Ilustrasi SMA Negeri 1 Pinangsori. (Sumber gambar: Facebook SMA Negeri 1 Pinangsori)

Dalam benak penulis, kala itu (2010-2013) hanya dua tujuan menyelesaikan studi di SMA, yakni, "Tamat sekolah, langsung mencari pekerjaan dan menghasilkan uang untuk Bapak Mamak. Kedua, ingin masuk sekolah bola."


Ilustrasi ruang kelas XII IPS-1 penulis di SMA Negeri 1 Pinangsori. (Sumber gambar: Facebook SMA Negeri 1 Pinangsori 2010/Alex Mulandar De Richard)
Ilustrasi ruang kelas XII IPS-1 penulis di SMA Negeri 1 Pinangsori. (Sumber gambar: Facebook SMA Negeri 1 Pinangsori 2010/Alex Mulandar De Richard)

Mengapa ingin masuk sekolah bola? Karena penulis sejak masih Kecil sudah menyukai sepakbola dan juga memiliki DNA dari Bapak Mamak olahragawan. 

Mamak mantan atlet lomba pelari dari tingkat SMP yang sempat menyicipi sampai ke Nasional. Meski terhenti langkah Mamak, tidak menjuarai lomba lari nasional pada masa itu. Juga Bapak adalah pemain sepakbola tarkam di desa penulis.

Itulah mengapa alasan penulis ingin meniti karier di sepakbola dengan masuk sekolah bola dengan maksud bisa menjadi pemain timnas. Namun ketepatan TUHAN berkata lain pada diri penulis.

Ilustrasi penulis dkk sekelas di halaman sekolah. (Sumber gambar: Facebook SMA Negeri 1 Pinangsori 2010/Alex Mulandar De Richard
Ilustrasi penulis dkk sekelas di halaman sekolah. (Sumber gambar: Facebook SMA Negeri 1 Pinangsori 2010/Alex Mulandar De Richard

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun