Mohon tunggu...
Khasbi
Khasbi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Cerita Kehidupan

Mahasiswa IAINU Kebumen. Suka membaca, menulis dan diskusi. Penyuka wacana kritis yang progresif-revolusioner. Aktif di organisasi PMII dan juga salah satu penggagas Institut Literasi Indonesia (ILI).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Ontlong

25 Juli 2019   11:53 Diperbarui: 25 Juli 2019   17:15 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ehhhh apa kue sing moni," ucapku

"Entutku bro," Himil terkekeh.

"Anjir ujarku sepur sing moni jebul jebule silit mu Him sing moni, mambu maning entute."

Himil menjawab enteng, "Lambene lah."

"Wis lah aja kandah bae kae sepure ws keton."

"Okokok."


Kereta api pun lewat.

Setelah kereta menghilang, palang pintu terbuka dengan perlahan. Aku dan Himil pun mengayuh sepeda kembali.

Sampailah kita di Pasar Koplak. Pasar Koplak berada di Kota Kebumen. Pasar Koplak berada di sebelah Pasar Tumenggungan Kebumen. Dulu, Pasar Koplak terkenal dengan sebutan Koplak Dokar sebab banyak dokar (kereta kuda) yang mangkal. Bahkan saking terkenalnya Koplak Dokar, orang-orang yang secara geografis jauh dari tempat mangkal itupun kenal. Salah satunya adalah dengan Mbahku yang kini sudah sangat berumur. Mbahku sangat paham dengan kondisi Koplak Dokar.

Namun, sayangnya romantisisme itu kini telah sirna. Koplak Dokar beralih fungsi menjadi Pasar Lowak yang dikenal dengan Pasar Koplak.

Di pasar ini juga kami memutuskan untuk memarkirkan sepeda. Tidak disangka, di pasar ini juga, kita melihat barisan-barisan sepeda ontlong yang lumayan banyak dan terlihat sangat melong-melong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun