Mohon tunggu...
Muhammad Julijanto
Muhammad Julijanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta

Tuangkan apa yang ada di dalam pikiranmu, Karena itu adalah mutiara yang indah untuk dinikmati yang lain bila dituangkan, Tetapi bila dipendam hanya untuk diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kearifan Lingkungan: Sampah dan Lingkungan yang Clean

16 Maret 2024   00:15 Diperbarui: 16 Maret 2024   00:16 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerakan Peduli Sampah. Dokpri

Apa yang menyebabkan kerusakan lingkungan, dan apa akibat dari kerusakan lingkungan? Bagaimana ajaran agama memberikan pedoman dan tuntunan dalam pengelolaan lingkungan sustainable bagi kelangsungan generasi manusia?

Konservasi alam bukan saja dilakukan melakukan aktivitas-aktivitas fisik dan teknologi, tetapi juga melalui keterlibatan non-fisik, yakni kearifan. Kearifan sangat terkait dengan dimensi batin, kesadaran, doktrin, dan spiritual. Ia berasal dari nilai-nilai ajaran agama. Itu sebabnya, krisis lingkungan yang terus berlangsung secara sistemik harus dicegah melalui cara-cara yang tidak biasa dan menusuk ke inti persoalan, yakni menyembuhkan krisis spiritual. Karena krisis lingkungan merupakan cermin krisis spiritual.

Tauhid adalah acuan seluruh tindakan manusia terhadap Tuhan dan alam. Karena memancarkan aspek khalifataullah fil 'ardh yang secara bertanggungjawab mengelola dan memanfaatkan sumber daya-sumber daya alam secara baik serta seimbang. Pengelolaan lingkungan dilakukan sebagai sikap hormat dan syukur atas Sang Pencipta dan bentuk belas kasih rahmatan lil'alamiin kepada alam lingkungan.

Operasi dan implementasi tauhid, syukur, khalifatullah, dan sikap belas kasih adalah manifestasi dari amanat serta sikap ihsan.

Allah telah mengajari manusia apa yang belum mereka ketahui. Dia juga menundukkan untuk manusia kekuatan alam yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Kemudian menyediakan pula modal dasar bagi perkembangan teknologi, elektronika, serta biologi, yang mampu mengantarkan setiap khalayan menjadi kenyataan. Namun manusia belum membalas segala nikmat tersebut dengan ekspresi kesyukuran yang layak. Mereka pun belum memanfaatkannya untuk beramal di jalan yang disukai dan diridhai Allah. 

Bahkan sebaliknya, mereka cenderung menggunakan semua itu di jalan yang dibenci Allah. Maka karunia Allah yang semula berupa nikmat diubah menjadi bencana. Dan ilmu pengetahuan berikut pengembangannya menjelma sebagai alat untuk menghancurkan, bahkan sebagai alat untuk membangun dan berproduksi.


Allah Swt berfirman dalam surat At Taghabun 11: "Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia memberi petunjuk kepada hatinya".

Iman yang mantap akan menumbuhkan sikap mawas diri serta kesadaran yang hidup, sehingga manusia lebih mampu mengontrol dirinya sendiri, dan takut kepada Allah melebihi rasa takutnya kepada sesama manusia. Begitupun, ia akan mendahulukan perbuatan-perbuatan yang diridhoi oleh Allah daripada perbuatan yang disukai manusia.

Iman adalah komitmen yang tumbuh dalam diri manusia, mengarahkannya kepada kebajikan, menjauhkannya dari angakara murka, serta mampu menyucikan jiwanya. Allah berfiman dalam surat Asy Syamsu 9-10: "Sungguh beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya, dan sungguh merugilah orang yang mengotorinya".

Persoalan lingkungan pada dasarnya adalah persoalan moral. Dan solusi yang paling efektif ternyata bergantung pada moralitas manusia, yaitu dengan cara revitalisasi nilai-nilai moral, keadilan, kebaikan, kasih-sayang, keramahan, sikap tidak sewenang-wenang, dan seterusnya.

Allah swt berfirman dalamasurat Al Maaidah: 15-16: "Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan".  Ayat 16: "Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun