Psikopat bahkan bisa disebut tidak memiliki rasa takut, toleransi yang tinggi terhadap stres, kurang mampu mengenal ancaman atau bahaya, serta tingkat asertivitas sosial dan kepercayaan diri yang tinggi.
Machiavellianism:
Berasal dari seorang politisi dan diplomat Italia abad ke-16 yang terkenal, Niccolo Machiavelli. Dia menjadi terkenal ketika bukunya pada tahun 1513, "The Prince," ditafsirkan sebagai seni atau strategi berbahaya dalam ilmu diplomasi atau politik yang menganjurkan kecerdikan sekaligus penipuan. Caranya meliputi kepura-puraan, manipulasi, mementingkan diri sendiri, dan mengabaikan emosi dan moralitas.
Jadi, Machiavellianisme memang dikaitkan dengan tipu muslihat, di mana kepentingan diri sendiri di atas segala-galanya, dan hilangnya moralitas. Orang-orang yang memiliki sifat Machiavellian cenderung memancarkan pesona sosial yang megah, namun mereka gunakan untuk merusak, mengalahkan, atau merugikan orang lain.
Meski begitu, Machiavellian adalah orang yang mementingkan strategi dan kalkulatif, tidak seperti psychopath yang sangat impulsif. Mereka percaya bahwa tujuan (goal) membenarkan cara apapun untuk digunakan dan tidak ada masalah dengan memanipulasi atau merugikan orang lain.
Machiavellianisme lebih berorientasi pada masa depan. Bagi mereka, hidup seperti permainan catur. Mereka selalu berpikir beberapa langkah ke depan. Mereka akan membentuk aliansi dan dengan hati-hati untuk mempertahankan level atau reputasi mereka sampai mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Machiavellian tidak percaya pada kebaikan manusia. Mereka percaya bahwa setiap orang hanya memikirkan diri sendiri dan bahwa bergantung pada orang lain adalah sikap yang naif. Karena alasan ini, mereka hanya fokus pada kepentingan dan ambisi mereka sendiri, memberikan prioritas yang lebih tinggi pada uang dan kekuasaan daripada hubungan. Sebagai bagian dari strategi eksploitatif dan manipulatif, mereka menggunakan pesona, kepercayaan diri, dan pujian untuk menipu orang lain.
Karena kurang memiliki empati, mereka menjadi tidak ragu untuk merugikan orang lain untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mereka bisa sabar karena sifat kalkulatif mereka dan menghindari ikatan emosional dan komitmen.Â
Tidak seperti dua sifat lain yang membentuk dark triad, Machiavellianisme bukanlah sifat kepribadian yang permanen. Machiavellian akan menunjukkan sifat ini hanya dalam situasi tertentu, di bawah kondisi tertentu. Oleh karena itu, mereka suatu saat mungkin terlihat benar-benar baik dan peduli, dan kemudian di saat lain bertindak secara berbeda, tergantung pada apa yang dipertaruhkan.
Itu sebabnya seorang ahli personality atau ahli di bidang profiling, Dr. Todd Grande menyebut Machiavellian seharusnya dihapuskan saja, karena karakteristik Machiavellian sudah ada pada 2 karakteristik lain di dark triad personality, yaitu Narcissism & Psychopathy.
Cara Mengidentifikasi Dark Triad Personality