Adakalanya kita akan dihadapkan pada situasi serupa namun berkat diri yang senantiasa tertempa melalui pengalaman-pengalaman tidak menyenangkan, kita berhasil membuktikan tetap tegak berdiri, melanjutkan langkah kecil dengan  tertatih-tatih, api harapan senantiasa terjaga.Â
Kita bukan orang yang sama, kita berevolusi, siap menaklukan medan kehidupan selanjutnya.Â
Tidak perlu gentar, sejauh ini perjalanan sudah tertempuh, mana mungkin menisbikan pencapaian diri. Memang tidak gegap gempita. Tidak harus demikian.
Kita istimewa adanya dengan semua luka serta airmata, masih memilih menebar hangat ketika diri sendiri paling membutuhkan, masih sempat mendaras doa-doa baik disela penatnya memahami siklus hidup. Tak mengapa, jangan berkecil hati.
Barangkali di setitik pemahaman kita sebagai manusia yang belum purna tentang kehidupan, memiliki empati merupakan karunia luar biasa yang Tuhan anugerahkan.Â