Mohon tunggu...
Mitha Adilina
Mitha Adilina Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Musik Gambus Kini Jadi Hits!

1 Juli 2018   18:45 Diperbarui: 2 Juli 2018   11:49 1208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Sabyan Gambus (Instagram)

Bulan Ramadhan kali ini sepertinya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Biasanya banyak musisi atau Band yang merilis lagu-lagu religi, contohnya seperti Wali, Gigi, Ungu, dll. Tapi tahun ini ada salah satu grup musik yang mendadak mencuri perhatian masyarakat dan viral di media sosial, mereka adalah grup musik Sabyan Gambus. 

Banyak yang menyukai musik yang dibawakan oleh mereka, bahkan lagunya selalu trending diYoutube dan juga mendapatkan ratusan juta views dalam waktu 9 bulan. Nissa, sang vokalis juga mendadak menjadi sorotan dan idola banyak remaja di Indonesia. Parasnya yang imut dan suaranya yang lembut membuat para penikmat musiknya menjadi teduh dan nyaman.

Grup musik Sabyan merupakan grup musik yang beraliran gambus dan dibentuk pada tahun 2015. Sabyan Gambus terdiri dari enam orang personel, yaitu Nissa (vokalis), Ahmad Fairuz (keyboard), Sofwan Yusuf (perkusi), Kamal (darbuka), Tubagus Syaifulloh (biola), dan Anisa Rahman (backing vokal). Sabyan menjadi fenomenal karena mereka selalu membawakan lagu religi dengan bagus dan modern. Beberapa dari lagunya dibawakan dalam tempo yang pelan sehingga membuat para pendengarnya menjadi ikut terhanyut dalam setiap lirik yang dilantunkan.

Seiringnya dengan trending-nya diYoutube, Sabyan semakin terkenal dan memiliki banyak penggemar dari banyak kalangan, apalagi yang tidak disangka adalah dari generasi milenial. 

Biasanya musik gambus hanya diminati oleh kalangan tua saja, namun karena Sabyan kini remaja pun ikut menggandrunginya. Sabyan sampai saat ini sudah memiliki subscribes sebanyak 2,4juta. Pada lagu Ya Habibal Qalbi mendapatkan lebih dari 147 juta kali views, sedangkan untuk lagu Deen Assalam mendapatkan lebih dari 70 juta kali views. Tidak hanya meng-cover lagu gambus, Sabyan juga memiliki single yang tak kalah trending yaitu berjudul Ya Maulana.

Sebelum terkenalnya Sabyan, masyarakat hanya dapat mendengarkan lantunan musik gambus diacara hajatan atau momen-momen tertentu saja. Tapi kini musik gambus dapat didengarkan dimanapun. Bahkan pada hari Sabtu (9/6) Sabyan mengisi disalah satu acara di Jakarta yang membuat semua terkesan bahkan untuk Nissa, sang vokalis. Dilihat dari unggahan instagramnya, ia menuliskan caption "kalian luar biasa se isi Mall suara kalian bershalawat @sabyan_fanbase @sabyan_gambus see u next time teman teman".

Namun, seiring dengan semakin terkenalnya Sabyan, belakangan ini di media sosial terdengar ramai karena pemasalahan tentang apakah musik shalawat itu hukumnya haram atau tidak. Ada beberapa pihak yang beranggapan bahwa itu adalah mirip dengan kegiatan kaum Nasrani, karena mereka bernyanyi melantunkan puji-pujian dan juga diiringi oleh alat musik. Banyak sekali tanggapan netizen mengenai permasalahan ini, berikut dibawah ini adalah komentar yang dikutip dari tribun-timur.com.

"Lha gmn bs haram, dr zaman Bang Haji Rhoma Irama sdh pakai musik dangdut buat berdakwah....berarti haram jg dong, kok baru sekarang ada yg ributin????" komentar dari Arry Soesanto.

"Klo memang haram jadi yg dilakukan oleh Wali songo salah dong?" Komentar Ansori.

Ada beberapa juga yang beranggapan pro dengan permasalahan ini,

            "Haram..

            Itu shalawat, bukan nyanyian.. klo ditanya arti dan makna juga gak bakal ngerti..

            Bershalawat harus khusuk, tenang..

            Itu mah buat popularitas aja..

            Apalagi cewek bercampur pria ..

            Pake gitar+piano, biola kan ?

            Ada hadist "dari umatku akan ada yg menghalalkan alat musik"." Komentar Aditia Latif.

"setuju itu haram karna waktu aku skolah aku masih ingat yg namanya pujian kepda alloh swt itu tidak boleh berlebihan atu di yayikan.bca alqur'an itu degan alunan yg sederhana bukan berlebihan.ok setju ustad." Komentar Sahrial Harahap lal.

Salah satu Da'I di Indonesia Ustadz Somad memberikan penjelasannya menyangkut permasalah hukum haramnya musik. Ia mengatakan bahwa menurutnya banyak sekali hadist yang membahas tentang musik. 

Ustadz Somad mengatakan bahwa musik itu sama seperti cakap atau ucapan, kalau musik itu baik maka baik, kalau musik itu tidak baik maka tidak baik. Jadi bisa disimpulkan bahwa musik gambus itu tidak haram. Didalam musik gambus terdapat nilai-nilai kebaikan disetiap lirik yang dilantunkannya. Musik gambus tidak jauh beda dengan musik marawis, keduanya sama-sama melantunkan kalimat-kalimat pujian dan kental akan unsur religi.

Musik gambus pertama kali masuk di Indonesia dibawa oleh imigran Timur Tengah untuk menyebarkan agama Islam. Salah satu tokoh yang mempopulerkan musik gambus di Indonesia adalah ayah dari Ahmad Albar., yakni Syech Albar. Beliau mulai mempopulerkan musik gambus pada tahun 1930-an. Syech Albar merupakan musisi yang sangat tersohor pada waktu itu karena suara dan petikan gambusnya sangat khas dan tidak heran jika musiknya tidak hanya digemari di Indonesia namun juga di Timur Tengah. 

Setelah terkenalnya Syech Albar, mulailah banyak orkes-orkes gambus yang bermunculan didaerah-daerah yang lain. Banyak pemuda-pemudi yang mulai menggeluti musik gambus tersebut. Tidak hanya keturunan Arab saja yang memainkannya, masyarakat lokal pun ikut melakukannya. 

Namun seiring dengan perkembangan zaman, musik gambus ini hanya dimainkan oleh masyarakat keturunan Arab saja dan terkadang juga hanya dipertunjukkan diacara hajatan atau momen-momen tertentu saja. Dengan munculnya Sabyan Gambus ini membuat musik gambus menjadi dikenali kembali. Bahkan penikmat musik gambus lebih merata dari berbagai kalangan masyarakat dan berbagai usia. Semoga Sabyan Gambus bisa bertahan eksis berkarya supaya lebih banyak lagi orang yang bershalawat.

Dikirim oleh:

Mitha Adilina

Mahasiswa Progam Studi Ilmu Komunikasi

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun