Mohon tunggu...
Mita Barung
Mita Barung Mohon Tunggu... Anak desa hobby berpetualang.

Anak desa, Molas Mukun. Pencinta kopi pahit Manus, Manggarai Timur. Mencintai suasana pegunungan, menyukai suasana pantai. Mencintai kebersamaan, menyukai kesendirian.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tobat

11 Maret 2019   20:00 Diperbarui: 11 Maret 2019   20:15 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tiang-tiang pedih
Luka menganga menghantui
Risih,
Menemui sudut-sudut hati
Resah,
Melukai sudut-sudut atma

Lalu
Sembari menepi diri
Pada ladang-ladang sepi
Mencoba mencari jatidiri
Dan bernalar dengan bestari

Kalbu mencoba menggapai sunyi
Untuk akhirnya menemui Tuhan yang Maha Mengasihi.


11 Maret 2019

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun