"Ndak ada, ndak ada..."
"Eee ha ha ha, mungkin perusahaan sudah tidak membutuhkan Anda lagi"
"Ha ha ha"
"Ha ha ha"
Huk uhuk huk
"Sudah pak?"
"Ha? Apanya?"
Sebentuk wajah pucat yang sedang berhadapan dengannya dengan gugup dan cemas kini tiba-tiba berubah menjadi seekor macan kumbang. Kukunya menancap kuat di meja kerja yang sempit, hingga berderit-derit,
"Sudah bicaranya?"
"Kalau sudah, mana yang perlu saya tanda tangani?"
Hukk, uhuk. Nanta terbatuk-batuk setelah terbahak-bahak. Keringat dingin perlahan mengucur, nyalinya ciut saat sebentuk wajah pucat yang sedang berhadapan dengannya dengan gugup dan cemas kini men-skak mat dirinya begitu cepat. Batinnya tak lagi bersorak girang, "Bagaimana ini?" gumamnya. Pongahnya pun kemudian terbang bertebaran keluar jendela kantor personalia dengan deras tanpa batas, seperti sebuah pedang yang lepas bebas,