Mohon tunggu...
Anjani Eki
Anjani Eki Mohon Tunggu... Administrasi - Penikmat Fiksi

Penikmat Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

Mantra Gadis Kintamani

27 Juli 2017   09:13 Diperbarui: 29 Juli 2017   06:59 930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Pixabay - Sweetaholic

Lelaki itu mengambil kertas dan membuat sketsa senja. Malia bersandar di pundak lelakinya. Menikmati setiap goresan yang mulai menjadi bentuk. Dia memainkan cincin di jari manis. Dipejamkan mata dan memeluk erat lengan kekar itu. Hingga sebuah kapal kertas menyentuh kakinya.

Malia mengambil kapal itu diam-diam dan menjauh. Dia membuka perlahan dan menatap sketsa wajah lelakinya. Dia remas dengan kuat dan terpejam menahan tangis.

Matanya terbuka saat perahu kecil yang lain menyentuh kaki. Dengan cepat dia mengambil sebelum lelakinya melihat. Semakin diambil semakin banyak yang datang. Hingga gadis itu tidak sanggup . Napasnya kian berat. Peluh membasahi dahi.

Malia berjalan mundur. Selangkah demi selangkah, dia bersiap lari meninggalkan kapal kecil itu. Saat dia berbalik, lelakinya telah dibawa kapal kertas raksasa. Perlahan meninggalkannya. Menghilang ditengah semburat senja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun