Mohon tunggu...
Miss Debbie
Miss Debbie Mohon Tunggu... Guru - Perempuan Sederhana

Perempuan Sederhana | Hidup Sederhana | Hidup Berdampak | Cinta Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perempuan dan Pandemi

31 Mei 2020   07:13 Diperbarui: 31 Mei 2020   07:48 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kenapa mesti sekolah tinggi-tinggi, dia kan perempuan?
Gak perlu lah buang-buang waktu, tenaga, uang dan pikiran untuk kuliah, dia kan perempuan, toh nanti ujung-ujungnya akan ke dapur juga kan?! 

Pasti pernah kan dengar celotehan seperti ini, apalagi yang sedang ngumpul ibu-ibu paruh baya.

Naaahhh.....mari kita ngomong-ngomong tentang ini.

Berhubung saya juga seorang perempuan, punya 3 orang saudari. Sangat bersyukur karena sejak awal orang tua tidak membedakan kami antara laki-laki dan perempuan. Bahkan selalu ditekankan bahwa sekalipun kamu perempuan, kamupun berhak untuk mencapai apa yang dicita-citakan sesuai passionmu.

Kalimat ini, "Kenapa mesti sekolah tinggi-tinggi, dia kan perempuan? Gak perlu lah buang-buang waktu, tenaga, uang dan pikiran untuk kuliah, dia kan perempuan, toh nanti ujung-ujungnya akan ke dapur juga kan?!)", karena terus diulang-ulang pada akhirnya dianggap seperti sebuah kebenaran (padahal menurut saya, ini sangat salah.

Mengapa?

Seorang perempuan (yang pada akhirnya akan menjadi seorang Ibu), akan menghandle banyak hal dalam rumah tangga; dia harus mejadi seorang yang terampil, jadi coordinator, hardwork, jadi seorang pengajar, dokter, perawat, bendahara, pelayan, harus punya excellent spirit, modis, fashionable, sehat, jadi ahli gizi dan masih segudang tugas-tugas kecil lainnya yang tak tercatat.

Bagaimana? Terbersit sesuatu dipikiran? Yang lagi suka nonton drama Korea mungkin langsung bilang; daebak.....

Ya...rasanya mustahil, seorang perempuan yang selalu dikatakan adalah pribadi yang lemah tapi punya tugas dan tanggung jawab begitu luar biasa jika sudah berumah tangga. Lalu bagaimana dia mampu mengerjakannya? That's the point....

Perempuan perlu mempersiapkannya jauh-jauh hari. Itulah kenapa harus sekolah, karena sekolah memperlengkapi pengetahuan juga secara mental dan psikis. Semua keluarga pasti ingin punya keturunan yang cerdas dan dapat dibanggakan, artinya dia perlu orang tua yang siap mengajar dan mendidiknya.

Saya bahkan angkat topi untuk mama-mama yang rela meninggalkan mimpinya menjadi seorang wanita karir dan berfokus mengurus keluarganya, saya juga salut untuk mama-mama yang berjuang memanajemen waktunya sehingga bisa bekerja dan tetap menjadi seorang ibu dan istri yang baik, mungkin juga ada ibu yang tidak begitu beruntung untuk duduk dibangku kuliah tapi dengan gigih belajar segala sesuatu untuk menjadi mama yang luar biasa dalam keluarganya. Ada harga yang harus dibayar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun