Mohon tunggu...
Misbahuddin Moerad
Misbahuddin Moerad Mohon Tunggu... Dosen, Traveling dan Pendaki

Pendaki Gunung

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Petuangan 3 Hari di Pantai Selatan Jawa- Hari Kedua

10 Oktober 2025   06:40 Diperbarui: 10 Oktober 2025   19:30 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Berfose disini./Koleksi: Misbah Moerad."

Hari Kedua: Batu, Goa, dan Cerita dari Selatan

 

1. Pantai Goa Cemara: Hening di Bawah Payung Hijau

Begitu sampai di Pantai Goa Cemara, suasananya langsung berubah total. Bukan pantai dengan hamparan terbuka, tapi seperti taman rahasia. Ribuan pohon cemara berdiri rapat, membentuk lorong alami yang menyejukkan. Kalau saya jalan sedikit ke dalam, cahaya matahari akan jatuh menembus sela daun-daun, menciptakan cahaya spot yang bikin siapa pun pengen ambil foto.

Tapi di balik keindahannya, ada juga cerita mistis yang beredar. Kata warga sekitar, kadang terdengar suara gamelan halus di sore hari. Entah dari mana asalnya, karena di sekitar situ tak ada rumah penduduk. Saya sih cuma dengar suara angin yang bikin daun cemara bergesek, tapi jujur, kalau sendirian di situ waktu senja, bulu kuduk bisa ikut berdiri tegak

Kami sekeluarga lanjut ke Pantai Goa Cemara, yang terletak di Bantul, Jogja. Namanya unik, karena sebelum sampai ke pantainya, kita harus melewati lorong pepohonan cemara yang rapat dan rindang---mirip goa alami, tapi versi hijau dan berangin.

Begitu masuk, rasanya kayak masuk dunia lain. Anak-anak langsung bilang, "Ini kayak hutan rahasia!" saya setuju, meski sempat nyasar ke warung sebelah gara-gara ngikutin aroma gorengan.

Sekilas Tentang Pantai Goa Cemara

Pantai ini dikenal karena lorong pepohonan cemara udang yang membentuk jalur masuk menuju pantai. Selain jadi spot foto favorit, lorong ini juga bikin suasana adem meski matahari lagi galak. Di ujung lorong, barulah terlihat hamparan pasir hitam dan ombak laut selatan yang khas.

Pantai Goa Cemara juga punya menara pemantau yang bisa dinaiki untuk melihat pemandangan dari atas. Cocok buat gaya "Saya menatap cakrawala sambil mikir mau makan apa nanti".

"Serunya Keindahan Pantai Cemara./Koleksi: Misbah Moerad."

Aktivitas Seru 

  • Jalan-jalan di lorong cemara
    Kami jalan pelan-pelan sambil foto-foto. kami sempat pose ala model hutan, sementara saya sibuk nyari angle biar nggak kelihatan keringetan.
  • Main pasir dan kejar-kejaran sama ombak
    Anak-anak bikin benteng pasir, saya bantuin tapi malah bikin jalur air. Hasilnya: benteng banjir, anak-anak ngakak, dan saya dinobatkan sebagai "Arsitek Pantai Terbaik episode ke-3".
  • Naik menara pemantau
    Dari atas, pemandangannya keren banget. Laut, pohon cemara, dan warung-warung kecil terlihat jelas. Cocok buat momen kontemplatif sambil nyemil keripik.
  • Kulineran ringan di warung sekitar
    Warung-warung di sini jual jajanan lokal seperti es kelapa muda, tahu isi, dan pisang goreng. Kami sempat beli semuanya, lalu bingung mana yang mau dimakan dulu.

Hal Menarik yang Bisa Ditonjolkan

  • Lorong cemara yang unik dan fotogenik
    Cocok buat foto keluarga, prewedding, atau gaya."
  • Suasana adem dan ramah keluarga
    Banyak tempat duduk, warung, dan spot teduh buat istirahat.
  • Menara pemantau sebagai spot refleksi
    Bisa jadi tempat mikir, foto, atau sekadar ngadem sambil lihat laut.
  • Dekat dengan pantai lain di Bantul
    Bisa jadi bagian dari rangkaian trip: Parangtritis Parangkusumo Depok Goa Cemara.

2. Pantai Baron: Tempat Laut dan Sungai Berdamai

Lanjut ke Pantai Baron, salah satu pantai paling terkenal di Gunung Kidul. Yang unik di sini, ada pertemuan antara air laut dan air tawar. Dua arus bertemu tanpa saling dorong, seperti dua sahabat lama yang akhirnya akur setelah debat panjang.
Airnya jernih di satu sisi, dan biru pekat di sisi lain. Saya sempat duduk di tepi sungai kecil, sambil celup kaki --- rasanya aneh tapi menyenangkan, separuh dingin, separuh asin.

"Berfose disini./Koleksi: Misbah Moerad."

Dulu katanya, Pantai Baron jadi lokasi nelayan pertama menambatkan kapal besar di kawasan ini.
Sekarang, perahu warna-warni berjajar, dan di atas bukit kecil sebelah kanan, ada mercusuar yang bisa dinaiki kalau mau lihat pemandangan 360 derajat. Kalau tidak kuat naik, ya cukup lihat dari bawah saja... toh, pemandangan lautnya tetap bikin hati tenang.

Sekilas Tentang Pantai Baron

Pantai Baron terletak di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul. Nama "Baron" konon berasal dari seorang bangsawan Belanda bernama Baron Skeber yang mendarat di sini pada masa penjajahan. Tapi tenang, sekarang nggak ada penjajah, yang ada cuma penjaja ikan goreng dan kelapa muda.

Yang bikin pantai ini beda adalah aliran sungai air tawar yang bertemu langsung dengan laut. Jadi bisa main air tanpa takut asin, atau sekadar duduk di pinggir aliran sambil nyemil tempe mendoan.

"Susunan Perahu Nelayan./Koleksi: Misbah Moerad."

Aktivitas Seru 

  • Main air di sungai dan laut sekaligus
    Anak-anak main di sungai, saya nyemplung ke laut, Semua bahagia, kecuali topi saya yang hilang lagi.
  • Naik ke bukit kecil untuk lihat panorama
    Ada jalur naik ke bukit di sisi barat pantai. Pemandangannya cakep banget, cocok buat gaya "saya menatap masa depan" versi tebing.
  • Kulineran ikan goreng dan kelapa muda
    Warung-warung di sini jual ikan laut segar yang langsung digoreng. Kami pesan ikan kakap, sambal mentah, dan nasi hangat.
  • Foto-foto di jembatan dan pinggir sungai
    Spot jembatan kecil di atas aliran sungai jadi favorit buat foto keluarga. Kami sempat pose gaya "Keluarga Cemilan Menyeberang Masa Depan".

Hal Menarik yang Bisa Ditonjolkan

  • Aliran sungai air tawar yang bertemu laut
    Fenomena alam yang unik dan jarang ditemui di pantai lain.
  • Kuliner laut yang segar dan murah meriah
    Cocok buat wisata rasa dan isi ulang energi.
  • Spot foto yang beragam
    Dari sungai, laut, bukit, hingga jembatan---semuanya Instagramable.
  • Suasana lokal yang hangat dan ramah
    Interaksi dengan warga dan penjual bikin liburan makin berkesan.

3. Pantai Krakal --- Ombak Besar dan Aroma Muda-Mudi yang Berpose

Nah, kalau Krakal ini suasananya lebih ramai dan "kekinian". Banyak muda-mudi datang lengkap dengan gaya outfit pantai dan pose wajib "dua jari di udara" Tapi di balik keriuhannya, Krakal menyimpan pesona khas: deretan batu karang yang memanjang seperti pagar alami, menahan ombak besar yang datang silih berganti.

Saya sempat ikut nimbrung di warung kelapa muda, ngobrol dengan ibu penjual yang katanya sudah 30 tahun berjualan di situ. "Laut ini sudah seperti suami saya," katanya sambil tertawa --- mungkin maksudnya sama-sama keras kepala tapi setia menemani tiap hari.

"Pantai Krakal./Koleksi: Misbah Moerad."

Sekilas Tentang Pantai Krakal

Pantai Krakal dikenal sebagai salah satu pantai terpanjang di Gunungkidul. Pasirnya putih, ombaknya cukup bersahabat, dan suasananya cerah. Di sisi timur, ada batu karang besar yang bisa dinaiki saat air surut. Dari atas, pemandangannya keren banget---cocok buat gaya "saya menatap cakrawala sambil mikir mau makan apa nanti malam".

Dulu, pantai ini juga jadi tempat favorit buat surfing. Sekarang, lebih banyak dikunjungi keluarga yang ingin liburan santai, jalan kaki di tepi pantai, atau sekadar duduk sambil nyemil.

"Keindahan Pantai Krakal./Koleksi: Misbah Moerad."

Aktivitas Seru 

  • Jalan kaki menyusuri pantai
    Kami jalan santai dari ujung ke ujung. Anak-anak sibuk cari kerang, saya sibuk cari sinyal.
  • Naik ke batu karang saat air surut
    Spot ini jadi favorit buat foto-foto. Kami sempat pose gaya "Keluarga Cemilan dan Batu Kenangan". Saya sempat terpeleset dikit, tapi tetap gaya.
  • Main air dan pasir putih
    Anak-anak bikin benteng pasir, saya bantuin tapi malah bikin jalur air. Hasilnya: benteng banjir, anak-anak ngakak, dan saya dinobatkan sebagai "Arsitek Pantai episode ".
  • Ngadem di warung pinggir pantai
    Warung-warung di sini jual es kelapa muda, tahu isi, dan cilok. Kami sempat beli semuanya, lalu bingung mana yang mau dimakan dulu. Solusi: makan semua.

Hal Menarik yang Bisa Ditonjolkan

  • Pantai panjang dengan pasir putih bersih
    Cocok buat jalan santai, foto-foto, atau gaya kontemplatif.
  • Batu karang sebagai spot foto dramatis
    Bisa jadi latar foto keluarga atau gaya "saya dan Ratu Cemilan edisi tebing cinta".
  • Suasana cerah dan ramah keluarga
    Nyaman buat anak-anak, banyak warung, dan suasana yang hangat.
  • Dekat dengan pantai lain di Gunungkidul
    Bisa jadi bagian dari rangkaian trip: Krakal Drini Sundak Indrayanti.

 

 4. Pantai Drini: Pulau Kecil di Tengah Tenang

Menjelang sore, kami tiba di Pantai Drini, dan langsung jatuh cinta. Di tengah lautnya, ada pulau kecil yang bisa dicapai dengan berjalan kaki saat air surut. Dari atas pulau itu, pemandangan ke arah timur dan barat sama-sama indah.
Angin laut membawa aroma asin dan suara tawa anak-anak yang bermain pasir.

"Pantai Drini./Koleksi: Misbah Moerad."

Nama "Drini" berasal dari pohon santigi drini yang dulu tumbuh di sekitar sini --- katanya daunnya bisa mengusir ular laut.
Sekarang mungkin sudah jarang, tapi nama itu tetap melekat, jadi identitas pantai yang tenang dan ramah.

Saya sempat duduk di warung bambu sambil pesan kelapa muda. Rasanya luar biasa setelah seharian jalan. Dari tempat duduk itu, saya lihat matahari mulai tenggelam di balik pulau kecil Drini. Langit oranye, laut biru tua, dan semilir angin sore membuat semuanya terasa... pas.

"Sarana yang bisa di sewa pengunjung./Koleksi: Misbah Moerad."

Sekilas Tentang Pantai Drini

Pantai Drini punya karakter unik: ada pulau karang kecil yang bisa dikunjungi saat air laut surut. Pulau ini dulunya banyak ditumbuhi pohon drini (menurut warga setempat), yang katanya bisa digunakan sebagai penangkal ular. Dari situlah nama "Drini" berasal.

Pantai ini terbagi dua sisi:

  • Sisi timur: tenang, cocok buat anak-anak main air.
  • Sisi barat: lebih berombak, cocok buat yang suka tantangan atau gaya "Saya menatap ombak sambil mikir cicilan".

Aktivitas Seru

  • Main air di sisi timur
    Anak-anak langsung nyemplung, bikin benteng pasir, dan saya bantuin---meski hasilnya lebih mirip gubuk darurat. Tapi semua senang, apalagi pas nemu kerang lucu.
  • Menyeberang ke Pulau Drini
    Saat air surut, kami jalan kaki ke pulau kecil. Rasanya kayak ekspedisi keluarga. Ratu Cemilan sempat pose ala penjelajah, sementara saya sibuk nyari angle biar nggak kelihatan ngos-ngosan.
  • Ngadem di gazebo pinggir pantai
    Banyak gazebo buat duduk santai sambil nyemil. Kami buka bekal, minum es kelapa, dan ngobrol soal rencana liburan berikutnya. Anak-anak usul ke tempat yang ada dinosaurus, tapi kami pending dulu.
  • Foto-foto di atas bukit karang
    Ada spot naik ke bukit kecil di sisi barat. Pemandangannya keren banget, cocok buat gaya "Keluarga Cemilan dan Cakrawala Biru".

Hal Menarik yang Bisa Ditonjolkan

  • Pulau kecil yang bisa dikunjungi
    Pengalaman unik dan seru, cocok buat dokumentasi keluarga.
  • Pasir putih dan air laut jernih
    Estetik dan ramah anak, cocok buat main air dan foto-foto.
  • Gazebo dan fasilitas lengkap
    Nyaman buat piknik dan istirahat keluarga.
  • Pemandangan dari bukit karang
    Cocok buat konten dramatis atau gaya kontemplatif.

Penutup Hari Kedua

Hari kedua ditutup tanpa banyak kata. Hanya deburan ombak yang jadi latar, dan rasa syukur yang diam-diam tumbuh.
Kalau hari pertama penuh dengan kisah mistis dan aroma ikan bakar, hari kedua ini terasa lebih "damai dan bersih" ---
seperti lautnya yang jernih, dan anginnya yang lembut.

Malam itu kami istirahat di penginapan sederhana di dekat pantai, ditemani bunyi serangga malam dan secangkir kopi hangat.
Besok, perjalanan terakhir menunggu: pantai-pantai yang katanya paling cantik sekaligus paling tenang di rute ini --- Sadranan, Sundak, dan Watu Lawang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun