Kalau belanja direncanakan lebih awal, semua jauh lebih tenang. Kita bisa cek harga di beberapa tempat, memilih barang dengan kualitas lebih oke, dan terhindar dari pembelian mendadak yang mahal.
4. Salah Pilih Lokasi Belanja
Lokasi belanja ternyata juga memengaruhi isi dompet. Belanja di supermarket mewah memang nyaman, tapi harga biasanya lebih tinggi dibanding pasar tradisional atau minimarket.Â
Belanja online kadang terlihat murah, tapi setelah ditambah ongkos kirim, totalnya bisa lebih mahal daripada beli langsung.
Hal lain yang sering dilupakan adalah suasana belanja. Tempat dengan tata rak rapi, pencahayaan menarik, dan promo besar-besaran justru bisa memicu kita membeli barang yang enggak direncanakan. Tiba-tiba keranjang penuh padahal daftar awal cuma tiga item.
Jadi, memilih lokasi belanja bukan cuma soal jarak atau kenyamanan. Pertimbangkan juga total biaya, termasuk ongkos transportasi, ongkir, waktu, dan risiko tergoda promo yang sebenarnya enggak perlu.
5. Terlalu Mudah Tergoda Promo dan Diskon
Promo adalah senjata paling ampuh toko untuk membuat konsumen belanja lebih banyak.Â
Diskon beli tiga gratis satu, cashback sekian persen, atau potongan harga kalau belanja minimal sekian ratus ribu, semuanya dirancang supaya kita mengeluarkan uang lebih banyak dari yang seharusnya.
Masalahnya, sering kali kita merasa seolah-olah sedang hemat. Padahal, kalau barangnya enggak ada di daftar belanja atau enggak benar-benar dibutuhkan, justru itu namanya false saving---penghematan palsu.Â
Barang mungkin terlihat lebih murah, tapi karena enggak dipakai, tetap saja jadi pengeluaran sia-sia.
Promo hanya berguna kalau memang sesuai kebutuhan. Kalau enggak, sebaiknya abaikan saja godaannya. Ingat, tujuan promo adalah keuntungan penjual, bukan penghematan pembeli.
6. Belanja Cashless Tanpa Kontrol
Sekarang hampir semua orang belanja pakai cashless: e-wallet, QRIS, kartu debit, atau kartu kredit. Praktis banget, tinggal tap atau scan, langsung beres. Tapi justru karena terlalu mudah, banyak orang kehilangan rasa "keluar uang".