Padahal, tubuh dan pikiran manusia memiliki batas. Terlalu memaksakan diri untuk terus bekerja tanpa jeda justru bisa menurunkan fokus, meningkatkan stres, bahkan menyebabkan kelelahan jangka panjang atau burnout.
Istirahat sejenak di sela-sela pekerjaan bukanlah tanda malas, melainkan bagian dari strategi kerja yang sehat.Â
Berhenti selama 10 hingga 15 menit untuk berjalan ringan, meregangkan badan, minum air, atau sekadar memejamkan mata dapat menyegarkan pikiran dan membantu kamu kembali fokus.
Kebiasaan kecil seperti ini, bila dilakukan secara konsisten, bisa menjadi bagian dari rutinitas kerja yang lebih sehat.Â
Kamu tidak perlu menunggu waktu makan siang atau jam pulang untuk mengambil jeda.Â
Dengarkan tubuhmu. Jika kamu merasa mulai kehilangan konsentrasi atau merasa jenuh, itu mungkin sinyal bahwa kamu butuh berhenti sejenak.
Kekuatan Sederhana dari Rasa Terima Kasih
Di antara hiruk-pikuk tugas harian, interaksi sosial di tempat kerja sering kali terasa kaku dan formal.Â
Namun, justru dalam momen-momen sederhana seperti menyapa rekan kerja dengan tulus atau mengucapkan "terima kasih" setelah dibantu, kita bisa menanam benih kebahagiaan yang tak terduga.
Mengucapkan terima kasih mungkin terdengar sepele, tetapi efeknya bisa sangat besar. Kata-kata apresiatif dapat meningkatkan rasa dihargai, memperkuat hubungan kerja, dan menciptakan suasana yang lebih suportif di kantor.Â
Budaya saling menghargai dan menunjukkan rasa syukur dalam tim terbukti mampu meningkatkan semangat kerja kolektif dan mengurangi konflik.
Bersikap ramah dan penuh empati bukan hanya memperbaiki hubungan sosial, tetapi juga memperbaiki mood kita sendiri. Ketika kita menyebarkan energi positif, kita pun akan menerima energi yang sama dari lingkungan sekitar.