Menyadari bahwa pekerjaanmu memiliki dampak bukan hanya pada performa perusahaan, tetapi juga pada kehidupan orang lain, dapat memunculkan rasa bangga dan kepuasan batin.
Rasa memiliki terhadap pekerjaan, atau sense of purpose, adalah salah satu faktor utama yang berkorelasi kuat dengan kebahagiaan kerja.Â
Saat seseorang merasa pekerjaannya berarti, ia lebih mampu bertahan dalam tekanan dan lebih terbuka terhadap peluang untuk berkembang.
Umpan Balik: Jembatan Menuju Pertumbuhan
Dalam dunia kerja profesional, tidak cukup hanya bekerja keras, kita juga perlu tahu sejauh mana kontribusi kita dihargai dan bagaimana kita bisa terus memperbaiki diri.Â
Inilah pentingnya meminta dan menerima umpan balik. Umpan balik bukan sekadar kritik atau pujian, melainkan cermin yang menunjukkan performa kerja kita dari sudut pandang orang lain.
Sering kali, orang merasa canggung atau takut untuk meminta masukan dari atasan atau rekan kerja karena khawatir dikritik atau merasa tidak percaya diri.Â
Padahal, ketika disampaikan dengan cara yang konstruktif, umpan balik justru bisa menjadi alat yang sangat berharga untuk pengembangan diri.
Lebih jauh lagi, meminta umpan balik secara proaktif juga menunjukkan bahwa kamu peduli dengan hasil kerja dan ingin terus tumbuh.Â
Ini dapat memperkuat hubungan profesional dengan atasan karena mereka melihatmu sebagai pribadi yang terbuka dan memiliki inisiatif.Â
Bahkan jika feedback yang diberikan bersifat negatif sekalipun, kamu tetap bisa mengambilnya sebagai pelajaran untuk perbaikan di masa depan. Kuncinya adalah melepaskan ego dan fokus pada niat untuk berkembang.
Jangan Remehkan Waktu Istirahat
Salah satu kesalahan umum dalam dunia kerja modern adalah menganggap produktivitas sebagai hasil dari kerja tanpa henti.Â