Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Deflasi Tahunan Terjadi Lagi Setelah 25 Tahun, Sinyal Bahaya bagi Ekonomi?

14 Maret 2025   12:00 Diperbarui: 14 Maret 2025   07:49 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi deflasi (sumber:freepik/freepik)

Indonesia kembali mengalami deflasi di awal tahun 2025 setelah sebelumnya juga mengalami deflasi selama lima bulan berturut-turut pada tahun lalu. 

Tidak hanya deflasi bulanan, Indonesia juga mengalami deflasi tahunan, sesuatu yang terakhir kali terjadi 25 tahun yang lalu. 

Fenomena ini tentu memunculkan pertanyaan: apakah ini alarm bahaya bagi ekonomi Indonesia? Deflasi sering kali dikaitkan dengan perlambatan ekonomi dan melemahnya daya beli masyarakat. 

Kondisi ini dapat berdampak pada berbagai sektor, mulai dari industri, perdagangan, hingga investasi.

Deflasi di Awal 2025: Fenomena yang Tidak Biasa

Memasuki bulan Ramadan, sentimen deflasi tetap kuat, baik secara bulanan maupun tahunan. 

Umumnya, menjelang bulan suci Ramadan, permintaan barang dan jasa meningkat, mendorong inflasi. Namun, yang terjadi di awal tahun 2025 justru sebaliknya. 

Deflasi bulanan dimulai sejak Januari 2025 dengan angka -0,76%, kemudian berlanjut di Februari 2025 dengan deflasi sebesar -0,48%. 

Tak hanya itu, Indonesia juga mengalami deflasi tahunan sebesar -0,09% pada Februari 2025, sesuatu yang terakhir kali terjadi pada 25 tahun lalu. Fenomena ini mengindikasikan adanya tekanan ekonomi yang cukup besar.

Pola deflasi ini bertolak belakang dengan tren biasanya, di mana menjelang Ramadan dan Lebaran harga-harga cenderung naik akibat meningkatnya permintaan masyarakat. 

Namun, fakta bahwa harga justru turun menandakan ada sesuatu yang tidak beres dalam perekonomian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun