Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Kelas Menengah Indonesia, Bom Waktu yang Terabaikan

29 Maret 2024   12:00 Diperbarui: 5 April 2024   14:20 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kelas menengah.(Thinkstockphotos.com)

Akses yang terbatas terhadap transportasi yang terjangkau, pendidikan yang berkualitas, dan layanan kesehatan yang memadai menghambat kemajuan mereka. 

Ini juga menciptakan kesenjangan antara kelas menengah dan kelas atas yang lebih mampu.

ilustrasi keuangan. sumber: freepik
ilustrasi keuangan. sumber: freepik

Tantangan Masa Depan

Dalam proyeksi ke depan, tantangan bagi kelas menengah semakin kompleks. 

Diperkirakan bahwa defisit antara pendapatan dan pengeluaran akan semakin membesar, terutama dengan adanya kenaikan harga barang dan jasa serta bunga pinjaman yang cenderung meningkat. 

Hal ini akan semakin memperburuk kondisi keuangan kelas menengah dan berpotensi mengakibatkan penurunan kualitas hidup mereka.

Selain itu, kelas menengah juga dihadapkan pada risiko turun kelas akibat tekanan ekonomi. 

Jika tidak ada langkah-langkah konkret untuk meningkatkan pendapatan dan mengurangi beban finansial, banyak anggota kelas menengah berisiko terjerumus ke dalam kemiskinan atau kelas sosial yang lebih rendah.

Potensi Kelas Menengah

Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, kelas menengah Indonesia juga memiliki potensi yang besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial. 

Dengan jumlah yang besar dan daya beli yang cukup, kelas menengah dapat menjadi motor penggerak konsumsi domestik yang mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya. 

Kontribusi mereka dalam konsumsi barang dan jasa, investasi dalam pendidikan dan kesehatan, serta partisipasi dalam kegiatan ekonomi lainnya sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun